Page 203 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 203

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   13 Juli 1936 merupakan bencana dan merupakan periode yang tidak
                                                   menggembirakan bagi Indonesia, sedang De Hoog menyatakan kepada
                                                   De Jonge dengan jelas sangat sedikit pengertiannya mengenai posisi
                                                   kaum pribumi. 429
                                                         Oleh karena itu, fraksi pribumi, seperti halnya Thamrin sehari
                                                   sebelumnya, menjelaskan posisinya terhadap pemerintah dengan
                                                   menilainya sebagai kerja sama yang sah dengan grup lain, sepanjang
                                                   ikatan dengan Belanda tetap kuat. Dalam hubungan itu, ia merujuk
                                                   pada pandangan Suroso tentang Indonesia Merdika. Ia menyatakan
                                                   bahwa pandangan semacam itu dengan sendirinya membuat dirinya
                                                   menentang, karena ia menginginkan diperintah Belanda sebagai jalan
                                                   untuk mencapai jalinan antara Belanda dengan Hindia. 430
                                                         Pandangan De Hoog, meskipun bersedia bersama dengan
                                                   grup lain, terutama Fraksi Nasional, belakangan juga selaras dengan
                                                   kelompok Sutarjo. Dalam mengritik pemerintah, De Hoog masih
                                                   bertumpu pada pandangan bahwa IEV tidak memihak kepada pihak
                                                   manapun, sehingga dapat membentuk koalisi politik dengan kedua
                                                   kelompok yang ada. R.G.A.Z. Peekma dalam jawabannya menuduh
                                                   De Hoog sebagai pengkhianat tingkat tinggi, serta terdapat petunjuk
                                                   bahwa perilaku para pemimpin IEV mengarah kepada semacam
                                                   ancaman politik. Selanjutnya, ia menilai Thamrin telah melakukan
                                                   taktik debat yang bermuka dua, sehingga membuat sia-sia perannya
                              Di dalam             dengan menjerumuskan dirinya sendiri dan menjadi bayang-bayang

                       negeri, bidang              Peekma. 431
                                                         Di dalam negeri, bidang perekonomian mulai menunjukan tanda-
              perekonomian mulai                   tanda pemulihan. Hal itu menyebabkan Volksraad, yang perhatian

               menunjukan tanda-                   utamanya berada pada masalah ekonomi, kembali pada perbincangan
                   tanda pemulihan.                sosial dan politik. Namun, pada kenyataannya, kemiskinan dan

              Hal itu menyebabkan                  penderitaan tak terkirakan di antara penduduk pribumi. Lebih jauh lagi,
                     Volksraad, yang               segala macam prospek cerah bagi pribumi ke depannya telah dirampok,
                                                   oleh karena harga produk mereka yang dihargai sangat rendah,
               perhatian utamanya                  sementara beban besar ditimpakan pada mereka. Menambahkan
              berada pada masalah                  bahwa keuangan orang Hindia dikorbankan dan selanjutnya untuk

                  ekonomi, kembali                 suatu rekonstruksi yang tepat bantuan dari pemerintah Hindia Belanda
                pada perbincangan                  diperlukan dan dilaksanakan juga dengan cara mengambil alih hutang
                                                   Hindia. Hanya setelah kondisi kehidupan diperbaiki dengan langkah-
                    sosial dan politik.            langkah pemulihan tersebut, bangkitnya kembali masyarakat


                                                   429  Handelingen Volksraad 1936-1937, hlm. 605
                                                   430  Handelingen Volksraad 1936-1937, hlm. 604
                                                   431   Handelingen Volksraad 1936-1937, hlm. 696



                                       dpr.go.id   200





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   200                                                               11/18/19   4:50 AM
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208