Page 208 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 208

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                   yang komunikatif dengan masyarakat dari berbagai daerah di Hindia
                                                   Belanda guna menyerap seluruh aspirasi rakyat yang dibahas dalam
                                                   sidang-sidang Volksraad di kemudian hari.


                                                   3.7 Lika Liku Petisi Soetarjo

                                                         Pada 15 Juli 1936, Soetarjo Kartohadikusumo mengajukan petisi.
                                                   Garis besar isinya adalah usulan agar Indonesia dalam waktu sepuluh
                                                   tahun dapat berdiri sendiri atau mencapai kemerdekaannya, meskipun
                                                   masih dalam batas-batas seperti ketentuan yang terdapat dalam Pasal
                                                   1 Grondwet (Undang-Undang Dasar). Dalam Undang-Undang Dasar
                                                   Kerajaan Belanda Pasal 1 tersebut, disebutkan bahwa Kerajaan Belanda
                                                   meliputi wilayah Nederland (Belanda), Hindia-Belanda, Suriname, dan
                                                   Curacao. Petisi tersebut didukung oleh Kasimo dan Ratulangi.
                                                         Butir lainnya dari petisi itu ialah desakan agar diselenggarakan
                                                   suatu konferensi yang dihadiri oleh wakil-wakil, baik dari negeri
                                                         Belanda maupun Hindia Belanda, dengan kedudukan yang sejajar.
                    Belanda maupun                 Tujuannya adalah untuk merancang bersama rencana sepuluh tahun ke

                      Hindia Belanda,              depan, guna menyiapkan Hindia Belanda memiliki otonomi, walaupun
                 dengan kedudukan                  tetap berada dalam jalinan kesatuan dengan Kerajaan Belanda. Oleh
                                                   karena itu, petisi ini memandang perlu terbentuknya sebuah dewan
                          yang sejajar.            kerajaan yang terdiri dari wakil-wakil Belanda maupun Indonesia untuk
                   Tujuannya adalah                mendiskusikan hubungan keduanya dalam kerangka konstitusi yang

                   untuk merancang                 ada, serta mempertimbangkan kemungkinan kedudukan Indonesia
                    bersama rencana                untuk menjadi pihak yang sejajar dengan Belanda. 443
                                                         Sebenarnya, Petisi Sutarjo memiliki landasan yuridisnya
                        sepuluh tahun              sendiri karena jika kita melihat Pasal 1 dari Undang-Undang Kerajaan
                      ke depan, guna               Belanda, disebutkan bahwa Kerajaan Belanda meliputi wilayah

                 menyiapkan Hindia                 Belanda (Nederland), Hindia Belanda (Indonesia), Suriname, dan
                    Belanda memiliki               Curacao. Menurut Sutarjo, keempat wilayah ini sudah sepantasnya
                                                   memiliki kedudukan yang sama, sehingga Sutarjo sangat yakin untuk
                            otonomi, ...           mengajukan petisi yang dinilainya wajar itu dalam rangka pemberian

                                                   otonomi bagi Indonesia, guna membentuk pemerintahan yang dapat
                                                   berdiri secara mandiri. Dengan demikian, warga pribumi juga akan
                                                   diperlakukan setara dengan warga Belanda.
                                                         Petisi tersebut jelas memancing perdebatan yang alot di
                                                   Volksraad. Pembahasan isu panas tersebut berlangsung selama
                                                   seminggu, hingga pada akhirnya dilakukan pemungutan suara pada


                                                   443  Lihat Deliar Noer, 1980, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (Jakarta: LP3ES)



                                                   205






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   205                                                               11/18/19   4:50 AM
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213