Page 212 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 212

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                   itu tidak dapat diterima oleh mereka yang tergabung dalam Fraksi
                                                   Nasional, oleh karena terkesan terlalu samar-samar. Terlebih lagi,
                                                   sebagai seorang nasionalis sejati, petisi itu tidak beranjak lebih jauh
                                                   untuk mendekati kemerdekaan sebagai tujuan Fraksi Nasional. Gusti
                                                   M. Noor, meski bukan lagi anggota Fraksi Nasional menyatakan:


                                                                    “Tujuan hari depan saya tidak kurang maupun
                                                               lebih dari Indonesia merdeka. Keberatan saya yang
                                                               pertama terhadap usul petisi itu nampak sebagai
                                                               meminta-minta untuk reformasi konstitusi. Terlebih
                                                               lagi menyodorkan dengan untuk meminta persen,
                                                               yang memalukan dan sama sekali tidak berguna. 455




                                                         Dalam permasalahan ini, lebih jauh ia menyatakan bahwa tidak
                                                   ada di dunia ini konsesi konstitusional diberikan murni karena rasa
                                                   adil dari pihak kaum yang memerintah. Diperlukan tekanan, baik
                                                   sebagai faktor internal maupun eksternal, secara domestik dengan
                                                   kekuatan moral internasional. Pandangan M. Noor ini memperoleh
                                                   gemanya dalam sambutan Wiwoho, yang juga baru keluar dari fraksi,
                                                   yang menyatakan apakah orang Hindia tidak diperbolehkan berkata
                                                   tidak jika Holland berkata ya. Sukarjo dari Fraksi Nasional khawatir
                                                   bahwa petisi ini dapat melemahkan, atau bahkan merusak ideologi

                                   Dalam           pergerakan, oleh karena pandangan yang dekat dengan PNI Baru. 456
                                                         Partai ini merasa bahwa petisi tersebut sarat dengan tindak
                         permasalahan              pengkhianatan terhadap rakyat karena berpotensi membunuh kemauan

                          ini, lebih jauh          berjuang rakyat.  Di pihak lain, Fraksi Nasional memperhitungkan
                                                                   457
                        ia menyatakan              pemungutan suara akan segera dilakukan, dengan IEV dan PEB yang

                   bahwa tidak ada di              nampaknya akan memberikan suara mendukung. Mungkin sekalinya
                      dunia ini konsesi            mereka memperhitungkan sesudah itu, sentimen nasional yang
                                                   kuat akan timbul kembali, meskipun tidak sekuat ketika kemarahan
                         konstitusional            terhadap isu sekolah liar mencuat pada tahun 1932. Dengan demikian,
                       diberikan murni             mereka memutuskan untuk memasang “paku pendek” saja.

                 karena rasa adil dari                   Ketua dewan dalam Volksraad telah mencapai perkembangan
                     pihak kaum yang               yang sepenuhnya, yang sepadan dengan upaya beberapa pertimbangan.
                                                   Hal ini mendapat reaksi positif dari ketua Tweede. Namun, baik
                           memerintah.             anggota dan ketua dari Tweede Kamer dipilih para anggota Tweede


                                                   455  Handelingen Volksraad 1936-1937, hlm. 1693
                                                   456  Handelingen Volksraad 1936-1937, hlm. 1676
                                                   457   Lihat Darmo Kondo, 6 Desember, 1937


                                                   209






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   209                                                               11/18/19   4:50 AM
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217