Page 214 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 214
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
Belanda. Namun, diatur bahwa setiap langkah otonomi lebih besar
tidaklah tumbuh seperti buah-buahan yang masak secara alami.
Oleh karena itu, mempercepat perkembangan di dalam atau di luar
periode tertentu, atau juga mengikuti suatu rencana tertentu atau
tidak, tidaklah bisa diterima karena hal itu tidak melayani kepentingan
Hindia Belanda. Hanya otonomi yang tujuannya melayani kepentingan
Hindia Belanda-lah yang akan dipertimbangkan secara lebih. Otonomi
dengan tegas diarahkan dengan konsolidasi dasar-dasar sosial, dan
di atas segalanya bertujuan untuk melayani kepentingan lokal dan
regional yang dianggap dapat dilaksanakan. 459
Pada Juli 1938, atas nama anggota Fraksi Nasional di dalam
Volksraad, Thamrin menyatakan bahwa mulai saat itu dalam berbagai
sidang fraksinya hanya akan berbahasa Melayu. Tiga hari setelah
Thamrin mengeluarkan pernyataan tersebut, ia kembali menggunakan
bahasa Belanda dalam sidang yang diikutinya. Pada tanggal 12 Juli 1938,
Thamrin berpidato dengan judul Kebijaksanaan Diwaktu Krisis dalam
sidang Volksraad menggunakan bahasa Melayu dengan merujuk kepada
hak-hak yang telah diberikan oleh pemerintah pada tahun 1918.
“Toean Voorzitter! Pada pertama kali
fractie kami memakai bahasa Melayu (Indonesia)
maka soedah sepantasnja kami mengoemoemkan
pertimbangannja berhoeboeng dengan sikap ini.
Antara beberapa pertimbangan maka kami
kemoekakan jang penting-penting sadja seperti
maksoed menghargakan bahasa sendiri sehingga
bahsa Indonesia djangan terdesak dalam pemakaian
sehari-hari. Terdesaknja bahasa itoe ternjata dari
sikap beberapa badan Pemerintah sendiri jang lambat
laoen memakai bahasa Belanda sedemikian roepa
sehingga boleh dibilang kebanjakan pengoemoeman
Upacara di Volksraad pada dikeloearkan dalam bahasa Belanda, maoepoen
tahun 1936 dalam rangka pengoemoeman dari fihak Pemerintah Tinggi sendiri
menyambut Gubernur
Jenderal yang baru, van atau bagian-bagiannja. Djoega segala peratoeran
Starkenborgh Stachouwer. jang termoeat dalam ordonnantie, maoepoen dalam
verdorderning dari Provincie dan Gemeente telah
[Sumber: Soerabaijasch handelsblad, 18
September 1936] oemoem ditetapkan dalam bahasa Belanda sadja.” 460
459 Helsdingen, 1946, hlm. 133-136
460 A. Zainoel Ihsan dan Pitut Soeharto, 1981, Aku Pemuda Kemarin di Hari Esok. Capita Selecta
Pertama: Kumpulan Tulisan Asli, Lezing, Pidato Pergerakan Kebangsaan 1913–1938 (Jakarta:
Jayasakti), hlm. 255
211
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 211 11/18/19 4:50 AM