Page 219 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 219
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Pada saat itu, Thamrin juga berada dalam keadaan gelisah,
dengan kenyataan bahwa baik kepemimpinan Volksraad Indonesia
dan Raad van Indië diabaikan oleh pemerintah. Sebelum penugasan
Jonkman sebagai Ketua Volksraad yang ke-7, ia mengusulkan agar
dipilihnya seorang Indonesia dalam kelompok mingguan yang dipimpin
oleh Ratu Langie, yaitu Nationale Commentaren. Berikut ini pencalonan
ketua yang disarankan oleh badan pekerja atau Gedelegeerden secara
berturut-turut:
1. Kusumo Utoyo
2. Wiranatakusuma
3. Jonkman
Pilihan Fraksi Nasional tertuju pada nomor 1 atau 2 dari daftar
yang diajukan Gedelegeerden. Sebelumnya, Ratu Langie menyarankan
470
Thamrin sebagai pihak yang telah begitu lama berdinas di dewan, maka
dialah yang perlu diberi kesempatan pertama sebagai calon ketua, baru
kemudian Sutarjo dan Mulia.
Ketua Volksraad, Usul dari Fraksi Nasional untuk membentuk suatu konsentrasi
Jonkman bersama para nasional jelas merupakan upaya yang menyegarkan kembali, bahkan
anggota Volksraad dalam
suatu pertemuan. memperluas lebih lanjut dari apa yang sudah ada sebelumnya, tetapi
[Sumber: Bataviaasch
nieuwsblad, 12 Januari 1940]
470 Nationale Commentaren th. 1, no. 50, 24 Desember 1938, hlm. 944-947.
dpr.go.id 216
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 216 11/18/19 4:50 AM