Page 223 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 223

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Pers menyambut baik perihal pendirian GNI dan melihatnya
                                                   sebagai upaya untuk meningkatkan perjuangan nasional. Namun, ada
                                                   suara lain yang mengkhawatirkan upaya tersebut sebagai tindakan
                                                   memecah-belah yang justru akan memperlemah perjuangan. Dilihat
                                                   dari asas dan tujuannya, kedua kelompok tersebut tidak jauh berbeda
                                                   karena sama-sama mengurus kepentingan-kepentingan di berbagai
                                                   daerah luar Jawa, sehingga sebenarnya orang-orang Sumatra juga
                                                   dapat tetap berada dalam Fraksi Nasional.
                                                         Akan tetapi, setelah beberapa rapat yang diadakan Parindra
                                                   dan GAPI diusik oleh Polisi, maka Fraksi Nasional pun terpaksa
                                                   membawanya ke dewan.  Mereka memutuskan untuk mengajukan
                                                                          477
                                                   interpelasi yang diterima tanpa keberatan pada 20 Februari 1940.
                                                                                                                 478
                                                   Fraksi Nasional mengajukan empat pertanyaan sekaligus: 479
                                                         1.   Apakah pemerintah mengetahui bahwa kegiatan penguasa
                                                            polisi setempat, dalam menghadapi pertemuan umum yang
                                                            mendapatkan izin, sebenarnya melanggar jaminan hak
                                                            berserikat dan berkumpul?
                                                         2.  Apakah pemerintah tidak setuju dengan penulis bahwa
                                                            menerbitkan surat peringatan yang tidak tepat, menghentikan
                                                            orang yang sedang berbicara, membubarkan pertemuan,
                                                            semuanya sebenarnya tidak diperkenankan?
                                                         3.  Adakah dasar untuk, menurut penulis, melakukan eskalasi
                                                            lebih lanjut tindakan polisi terhadap gerakan rakyat?
                                                         4.  Jika ya, apakah pemerintah siap menjelaskan motif eskalasi
                                                            semacam itu?

                 Akan tetapi, setelah                    Pada 15 Agustus 1939, Thamrin mengajukan mosi yang menuntut
               beberapa rapat yang                 penggantian kata  Nederlandsch-Indië dan  Inlander dalam istilah
                                                   perundang-undangan menjadi Indonesia, Indonesiër, dan Indonesisch.
                   diadakan Parindra               Pada tanggal 18 Januari 1940, Abikusno, Thamrin, dan Amir Syarifuddin
                      dan GAPI diusik              menerbitkan pengumuman Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Mereka

                     oleh Polisi, maka             mengajak semua putra-putri Indonesia untuk menjadi propagandis
                       Fraksi Nasional             demi mewujudkan Indonesia Berparlemen dengan cara membentuk
                                                   komite-komite, tempat studi, dan arak-arakan umum. Disebutkan juga
                          pun terpaksa             bahwa mereka telah mengadakan hubungan dengan rakyat Belanda
                    membawanya ke                  melalui badan-badan seperti Komisi Kolonial SDAP, NVV, berikut

                                 dewan.            juga para utusan SDAP di Majelis Rendah dan Tinggi Belanda. Para
                                                   anggota ini diharapkan dapat melaksanakan perundingan dengan


                                                   477   Handelingen Volksraad 1939-1940, hlm. 1846-1847
                                                   478   Handelingen Volksraad 1939-1940, hlm. 1654
                                                   479   Volksraad Zittingsjaar 1939-1940, Onderwerp, hlm. 140



                                       dpr.go.id   220





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   220                                                               11/18/19   4:50 AM
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228