Page 222 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 222
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
tentang eksplorasi emas di New Guinea (Papua Nugini) dalam sidang
Volksraad jelas memakan waktu. Gerakan Thamrin sudah disebutkan
di Bataviaasch Nieuwsblaad, yang berisi sejumlah seruan kepada
menteri untuk mengubah desain yang telah ditangani dengan cepat.
Beberapa poin telah ditolak, atau juga telah ditarik, oleh para pengusul,
sementara yang lainnya telah diterima. Dengan cara ini, orang dapat
membayangkan keinginan yang Volksraad hargai.
Para wakil di Fraksi Nasional, seperti Thamrin, Ratu Langi, dan
Wiryopranoto juga telah mengusulkan untuk menetapkan bahwa
mayoritas sahamnya harus selalu ada di Belanda, tetapi tentu saja
ini tidak menjamin masa depan. Dalam rancangan itu, hanya dijamin
bahwa manajemen dan pengelolaannya akan selalu harus berada di
tangan Belanda. Jaminan itu lebih dari cukup untuk pengembangan
hubungan yang sehat antara penduduk Hindia Belanda dan Pemerintah
Kolonial. 476
3.10 Gerakan Indonesia Berparlemen
Di luar Volksraad, gerakan nasional bersatu, walaupun di dalam
Volksraad suara mereka terpecah. Perpecahan ini khususnya terjadi
pada tubuh Fraksi Nasional sendiri. Setelah pembukaan Volksraad
yang baru pada tahun 1939, Fraksi Nasional ditinjau kembali. Yamin,
yang pada 1939 menjadi anggota Volksraad, menyusun rencana yang
dalam beberapa hal lebih luas daripada rencana yang dirancang oleh
Thamrin. Yamin mengusulkan agar Fraksi Nasional dapat menyusun
suatu program yang akan diumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Di luar Volksraad, Tujuannya adalah untuk menghentikan kecaman bahwa Fraksi Nasional
gerakan nasional itu tidak hanya bekerja untuk Jawa, tetapi juga untuk daerah-daerah
bersatu, walaupun di luar Jawa.
di dalam Usul Yamin tidak disetujui oleh Thamrin. Maka, pada tanggal
Volksraad suara 10 Juli 1939, atas gagasan Yamin di Volksraad didirikanlah Golongan
Nasional Indonesia (GNI) di samping Fraksi Nasional. Badan tersebut
mereka terpecah. tidak mewakili partai-partai di Volksraad, melainkan mewakili
Perpecahan ini golongan-golongan rakyat. Dapat dikatakan bahwa GNI ini bersifat
khususnya terjadi provinsialistis. Semua anggota GNI adalah utusan-utusan dari luar
pada tubuh Fraksi Jawa, seperti Yamin, Soangkupon, Abdul Rasyid, dan Tajuddin Noor.
Anggota Fraksi Nasional dari luar Jawa yang tetap setia pada Fraksi
Nasional sendiri. Nasional adalah Mukhtar dan Lapian.
476 Bataviaasch Nieuwsblaad, 20 Februari 1936
219
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 219 11/18/19 4:50 AM