Page 198 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 198

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                         Keseluruhan langkah sebagai benteng dalam menghadapi krisis
                                                   dan tujuan yang dikemukakan oleh Fraksi Nasional diringkas dengan
                                                   baik dalam dua pidato maraton yang disampaikan di sidang Volksraad
                                                   pada tanggal 13 Juli 1934 dan 13 Juli 1935. Dalam pidato yang pertama,
                                                   dikemukakan berkah dari barang-barang impor dari Jepang yang murah
                                                   untuk penduduk. Penetrasi ekonomi yang damai itu menjadi seperti
                                                   prosesi kemenangan, yang hanya dalam beberapa tahun, bukan saja
                                                   karena harga yang murah tetapi juga karena para pemilik toko Jepang
                                                   biasanya tidak menunjukan arogansi rasial sama sekali dalam proses
                             Kegagalan             jual-belinya. Selanjutnya, disebutkan bahwa pilihan kaum pribumi pada
                           pemerintah              barang-barang Jepang terbentuk karena mereka sama sekali tidak

                    dalam menyusun                 menghalangi, juga tidak membantu, segala kepentingan penduduk
                   perangkat hukum                 pribumi dalam keadaan industri nasional. Mereka juga merasakan
                                                   pengalaman menjadi penduduk paling terbelakang yang secara
                     pelestarian alam              instingtif merasa bahwa pilihan mereka menciptakan perimbangan
                   menuai kecaman.                 terhadap supremasi ekonomi perdagangan Eropa yang menyeluruh.

                       Tak tanggung-               Lebih jauh lagi, kaum tani yang paling miskin pun sadar akan kenyataan
                tanggung, kecaman                  penetrasi ekonomi Jepang yang secara langsung berhubungan dengan
                                                   aspirasi politik negeri itu.
                                                                           418
                        itu datang dari                  Pada tahun 1919, peraturan tentang cagar alam kembali
               masyarakat di negeri                ditelurkan. Cagar alam –yang sebagian letaknya ada di luar Jawa–

                                   induk.          dibuat dengan menyertakan petisi yang diajukan perhimpunan itu
                                                   (NIVN). Kebanyakan cagar alam itu berukuran kecil.  Pemerintah
                                                                                                     419
                                                   memperkuat peraturan itu dengan melarang perburuan burung
                                                   cenderawasih dan merpati berjambul pada 1922. Peraturan ini merevisi
                                                   sebagian peraturan di tahun 1909.  Peraturan kali ini memuat daftar
                                                                                  420
                                                   hewan yang dilindungi dari seluruh kepulauan, antara lain delapan
                                                   spesies mamalia –di antaranya orangutan–, dan 53 spesies unggas.
                                                   Jumlah itu termasuk insektivora (organisme pemakan serangga dan
                                                   hewan kecil). Peraturan itu juga memperkenalkan surat izin menembak
                                                   dan musim terlarang untuk berburu, namun peraturan itu hanya
                                                   berlaku efektif di Jawa dan tidak di luar pulau, sehingga sulit dijelaskan
                                                   mengapa peraturan itu, meski disiapkan para ahli, jauh dari harapan
                                                   dalam penerapannya.
                                                         Kegagalan pemerintah dalam menyusun perangkat hukum
                                                   pelestarian alam menuai kecaman. Tak tanggung-tanggung, kecaman
                                                   itu datang dari masyarakat di negeri induk. Nederlandsch Commise


                                                   418   Handelingen Volksraad 1934-1935, hlm. 173
                                                   419   Keputusan ini termaktub dalam Staatsblad No. 90 dan 392
                                                   420  Revisi total terhadap peraturan 1909 keluar pada tahun 1924 melalui Staatsblad No. 234


                                                   195






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   195                                                               11/18/19   4:50 AM
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203