Page 196 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 196

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                   perusahaan karet besar Barat yang terus tergantung pada modal
                                                   investor dari luar negeri. Berdasarkan keadaan itu, sampailah pada
                                                   kesimpulan bahwa konsep peraturan yang ada tidaklah bijak dan adil,
                                                   sehingga karenanya tidak dapat diterima oleh Fraksi Nasional. 412
                                                         Dalam perdebatan yang kedua kalinya antara Fraksi Nasional
                                                   dan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, mereka (Fraksi Nasional)
                                                   mengulangi  lagi  tuntutan  mereka  bahwa  pemerintah  belum juga
                                                   memulai survei terhadap seluruh potensi produksi pertanian yang
                                                   diusahakan rakyat. Karenanya, mereka menyatakan bahwa restriksi
                                                   terhadap produksi karet pribumi dan alokasi kuotanya adalah kebijakan
                                                   yang tidak adil.  Maka dari itu, para anggota dewan di Fraksi Nasional
                                                                 413
                                                   melakukan gerakan dengan tema “harga adil untuk produsen petani”.
                                                   Dalam hal ini, pemerintah dan Volksraad berbeda suara. Ketua Spit
                                                   memberikan komentar timpang pada penutupan, sebagai berikut:


                                                                    “Kami  menyesal  bahwa  pemerintah  dan
                                                               Volksraad tidak mencapai persetujuan. Akan
                                                               tetapi, seluruh hari-hari perundingan bermanfaat
                                                               untuk kedua belah pihak. Volksraad menghargai
                                                               harapan pemerintah melihat isu yang diperdebatkan
                                                               sepenuhnya dengan pengertian bahwa pertahanan
                                                               yang dilakukan wakil pemerintah membawa
                                                               kesaksian maksud yang murni meningkatkan
                                                               kesejahteraan seluruh rakyat. Dewan juga puas
                                                               karena mengetahui bahwa pemerintah akan
                   Dalam perdebatan                            memperhatikan semua saran dewan.” 414
                            yang kedua

                         kalinya antara                  Kesempatan para pemimpin nasionalis untuk membuktikan
                        Fraksi Nasional            dirinya benar sangatlah terbatas dalam menghadapi latar belakang
                                                   pendapat yang berkembang di Volksraad, serta permusuhan yang
                      dan Pemerintah               tak kenal kompromi dari birokrasi yang sering ditunjukan oleh
                       Kolonial Hindia             Pemerintah De Jong. Jadi, dengan produk tanaman pohon lain,

                     Belanda, mereka               misalnya pohon kina, cara-cara yang dilakukan dewan dalam
                      (Fraksi Nasional)            menanggapi usul pemerintah sama-sama dapat diduga. Indonesia
                                                   boleh dikatakan merupakan pemegang monopoli pasar kina dunia
                      mengulangi lagi              ketika itu, namun Pemerintah Koloial justru menghendaki restriksi
                   tuntutan mereka ...             produksi ekspor karena adanya stok yang telah menumpuk terlalu


                                                   412   Handelingen Volksraad 1933-1934, hlm. 2207
                                                   413   Handelingen Volksraad 1933-1934, hlm. 2263-2264
                                                   414   Handelingen Volksraad 1933-1934, hlm. 2203


                                                   193






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   193                                                               11/18/19   4:50 AM
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201