Page 195 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 195

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN












                                   Para anggota
                          Volksraad mengunjungi
                              pabrik Goodyear di
                               Buitenzorg, salah
                           satu perusahaan yang
                             menggunakan karet
                          sebagai bahan bakunya.
                                [Sumber: Bataviaasch
                            Nieuwsblad, 3 Februari 1937]








                                                         Reaksi terhadap pasar oleh perusahaan-perusahaan Barat
                                                   tertinggal jauh di belakang jika dibandingkan dengan produksi yang
                                                   dilakukan oleh petani kecil. Mereka ini, dengan keuletannya yang
                                                   telah teruji dan dengan kemauan mereka sendiri, telah mampu
                                                   mengendalikan diri dan memberikan sumbangan pada kemajuan
                                                   formasi harga ketika itu. Tetapi, mendapat pujian saja mereka tidak.
                                                   Mereka justru dikenakan denda tanpa ada pengakuan atas potensi
                                                   produksi mereka. Para petani pun terpukul oleh alokasi kuota ekspor
                                                   dan pajak tambahan ekspor. Menurut pendapatnya, hal tersebut
                                                   merupakan persoalan sederhana, dalam arti untuk membiarkan
                       Sebab, terbukti             produksi petani tersebut memelihara perbedaan dengan perusahaan
                    bahwa produsen                 Barat dengan hasil mereka sendiri dan jumlah seluruhnya ditentukan
                                                   untuk ekspor karet secara bersaing. Dalam hubungan ini, dalam
                         karet pribumi             analisisnya, para anggota Fraksi Nasional menggunakan tabel kantor

                         menunjukan                pusat statistik. 411
                         ketangguhan                     Sebab, terbukti bahwa produsen karet pribumi menunjukan
                                dengan             ketangguhan dengan kemampuannya memproduksi dengan ongkos
                                                   lebih rendah. Maka, usulan dari Fraksi Nasional menyatakan bahwa
                    kemampuannya                   dalam masalah ini perlu diberlakukan diktum the survival of the fittest,

                        memproduksi                atau yang paling tangguhlah yang dapat bertahan hidup. Akhirnya,
                     dengan ongkos                 mereka berkesimpulan bahwa pendapatan petani karet akan tetap
                         lebih rendah.             stabil  di  negeri  ini,  sesuatu  yang  tidak  dapat  disandingkan  pada


                                                   411   Handelingen Volksraad 1933-1934, hlm. 2205





                                       dpr.go.id   192





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   192                                                               11/18/19   4:50 AM
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200