Page 257 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 257

Chuo S angi-In 1942 – 1945



                                                   “Dengan maksud untuk memajukan usaha pemerintah dengan pesat,
                                                   maka diadakan Chuo Sangi-in. Chuo Sangi-in adalah organisasi yang
                                                   berada di bawah pengawasan langsung dari Saiko Shikikan. Tentang
                                                   urusan pemerintah, dari bunyi Pasal 1 tersebut di atas tampak
                                                   jelas bahwa dewan ini dibentuk agar dapat membantu Pemerintah
                                                   Pendudukan Militer, sebab dalam pemerintahan itu Chuo Sangi-in
                                                   merupakan kekuasaan yang efektif, yang dapat mendorong masyarakat
                                                   Indonesia di Jawa bertanggung jawab sesuai dengan keinginan Jepang.
                                                   Dengan demikian, dewan itu akan bermanfaat bagi Pemerintah

                     Semua hal yang                Pendudukan Militer Jepang.
                                                         Di samping itu, berdasarkan Osamu Seirei No. 36 Tahun 1943,
                       tersebut di atas            soal-soal yang boleh dirundingkan oleh Chuo Sangi-in adalah harus

                    diarahkan kepada               yang menyangkut topik-topik sebagai berikut: pengembangan
                          usaha untuk              Pemerintah Militer, meningkatkan derajat rakyat, pendidikan, dan

                            membantu               penerangan, soal-soal industri dan ekonomi, kemakmuran dan bantuan
                    keperluan Perang               sosial, serta kesehatan.
                                                         Semua hal yang tersebut di atas diarahkan kepada usaha untuk
                     Asia Timur Raya               membantu keperluan Perang Asia Timur Raya. Bila dilihat sepintas
                                                   lalu, hal-hal yang boleh dirundingkan oleh Chuo Sangi-in tampaknya
                                                   memang mencakup semua bidang. Akan tetapi, semua ini ditujukan
                                                   untuk kepentingan Jepang semata, sehingga apa yang dimaksudkan
                                                   dengan mempertinggi derajat rakyat, kemakmuran, bantuan sosial,
                                                   maupun kesehatan adalah sangat bertentangan dengan arti yang
                                                   sebenarnya. Hal tersebut sama sekali tidak terbukti dilakukan oleh
                                                   pemerintah pendudukan, walaupun berulangkali diusulkan oleh Chuo
                                                   Sangi-in dalam sidang-sidangnya. Bahkan sebaliknya, derajat rakyat
                                                   banyak, kemakmuran, serta kesehatan justru semakin menurun sejak
                                                   pendudukan Jepang.
                                                         Sidang-sidang Chuo Sangi-in, baik yang biasa maupun yang
                                                   istimewa, diadakan di Jakarta. Sidang-sidang tetap diadakan setiap
                                                   tiga bulan sekali. Sepuluh hari sebelum diselenggarakan sidang, hal-hal
                                                   yang akan dibicarakan dan peraturan-peraturan terkait persidangan
                                                   diumumkan oleh Saiko Shikikan. Sidang Istimewa Chuo Sangi-in hanya
                                                   diadakan bila dianggap perlu, misalnya diadakannya Sidang Istimewa
                                                   pada 11 September 1944 sehubungan dengan diumumkannya “Janji
                                                   Kemerdekaan”.
                                                         Menurut Pasal 2 peraturan perundingan Chuo Sangi-in, sidang
                                                   dibuka oleh Ketua Chuo Sangi-in dengan membacakan “perintah
                                                   pembukaan  sidang”,  dan ditutup  dengan  membacakan “perintah





                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   255
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   255                                                          11/18/19   4:51 AM
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262