Page 258 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 258

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   penutupan sidang” dari Saiko Shikikan. Bahkan, apabila dipandang
                                                   perlu, ketua dapat menghentikan sidang. Dalam persidangan, bila
                                                   anggota hendak angkat bicara, ia harus mendapat izin dari ketua (Pasal
                                                   4), demikian pula halnya dengan pegawai Gunseikanbu yang hadir
                                                   dalam persidangan (Pasal 8). Untuk kepentingan perundingan, bila
                                                   dipandang perlu, ketua dapat menunjuk anggota-anggotanya untuk
                                                   membentuk Biinkakai (Panitia Kecil) dan Tokubetsu Iinkai (Panitia
                                                   Istimewa), seperti halnya pada Dewan Pertimbangan Agung Republik
                                                   Indonesia (DPA RI) saat ini yang dilengkapi dengan badan-badan
                                                   seperti Badan Pekerja, Komisi-komisi, Panitia Hoc, dan Sekretariat.
                                                   Sidang-sidang Chuo Sangi-in bersifat “tertutup dan terbuka”. Sidang
                                                   terbuka, dalam arti dapat dihadiri oleh wakil-wakil dari Angkatan
                                                   Laut, wartawan, serta pembesar-pembesar lainnya dari Pemerintah
                                                   Pendudukan Militer Jepang.
                                                         Mengenai siapa yang diundang diatur oleh  Zimukyoku.
                                                   Sangat dibatasinya kegiatan Chuo Sangi-in memperlihatkan bahwa
                                                   pemerintah  militer Jepang takut akan tuntutan rakyat yang semakin
                                                   kuat,  Jepang hanya akan sebatas meminta nasihat dari Chuo Sangi-
                                                   in. Selain itu, campur tangan Jepang dalam bentuk pemberian nasihat
                                                   dilakukan oleh Zimukyoku, yang dapat dikatakan sebagai “pembimbing”
                                                   bagi Chuo Sangi-in.
                                                         Pembentukan Chuo Sangi-in memperlihatkan bahwa ternyata
                                                   Jepang mempunyai suatu pemikiran tersendiri untuk membentuk
                                                   sebuah dewan yang mirip dengan Volksraad di masa Pemerintah

                       Pembentukan                 Kolonial Belanda, namun dengan corak organisasi dan fungsinya
                       Chuo Sangi-in               berbeda dari Volksraad. Perbedaan ini diperjelas oleh pernyataan
                                                   resmi Pemerintah Pendudukan Militer Jepang yang menandaskan
                    memperlihatkan                 bahwa tidak ada pegawai pemerintah yang duduk dalam dewan ini.
                     bahwa ternyata                Perbedaan ini adalah wajar jika dilihat dari berbagai situasi perang

               Jepang mempunyai                    yang membutuhkan struktur dan fungsi tertentu. Volksraad adalah
                                                   suatu dewan yang dibentuk dalam keadaan damai yang fungsinya
                    suatu pemikiran                didasarkan atas asas liberal parlementer, sehingga para anggotanya

                     tersendiri untuk              mempunyai kesempatan berinisiatif dan mengajukan resolusi yang
               membentuk sebuah                    meminta pemerintah untuk mengoreksi sikapnya mengenai masalah

                 dewan yang mirip                  tertentu. Tentu saja hal ini pun tidak berarti bahwa semua yang
                                                   diajukan oleh para anggota Volksraad diterima oleh Pemerintah
                  dengan Volksraad                 Kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, lembaga negara yang

                                                   mempunyai fungsi sama dengan Chuo Sangi-in adalah DPA RI. Menurut
                                                   Pasal 16 Ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, dewan ini berkewajiban





                                       dpr.go.id   256





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   256                                                          11/18/19   4:51 AM
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263