Page 300 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 300
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Maka, pada masa pendudukan Jepang, jumlah murid menurun
sebanyak tiga puluh persen pada sekolah dasar dan sembilan puluh
persen pada sekolah menengah. Akibatnya, angka buta huruf melonjak
tinggi sekali, walaupun ada usaha untuk memberantas buta huruf yang
sebelumnya dipelopori oleh Putera, Jawa Hokokai, dan Tonarigumi.
Pada masa pendudukan Jepang, semua perguruan tinggi ditutup,
walaupun kemudian ada yang dibuka kembali seperti Sekolah Tinggi
Dokter (Ika Daigaku) di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik (Kogyo
Daigaku) di Bandung. Jepang sendiri membuka Sekolah Tinggi Pamong
Praja (Kenkoku Gakuin) di Jakarta dan Sekolah Tinggi Kedokteran
Hewan di Bogor.
Susunan kurikulum maupun sistem pengajaran pada masa
pendudukan Jepang seluruhnya ditujukan untuk kepentingan Perang
Asia Timur Raya. Misalnya, pada tingkat sekolah dasar dan menengah,
para guru dilatih di Jakarta untuk menerima suatu indoktrinasi dalam
bentuk propaganda yang dilakukan pemerintah Jepang. Sehubungan
dengan itu, mata pelajaran yang diberikan antara lain pendidikan
semangat, dalam arti para siswa diharuskan memiliki semangat
Jepang atau yang disebut dengan Nippon Seishin. Selain itu, dipelajari
pula bahasa dan adat Jepang, lagu-lagu Jepang, olahraga, pendidikan
tentang dasar-dasar pertahanan, dan lain sebagainya.
Pada sidang Chuo Sangi-in hari keempat, yaitu yang berlangsung
pada tanggal 15 November 1944, diajukan sejumlah usulan. Usul
pertama diajukan oleh Mr. Iskaq, yaitu tentang memperbaiki masalah
penyerahan padi. Usul ini diajukan sehubungan dengan anjuran
Susunan Pemerintah Pendudukan Jepang untuk melipatgandakan hasil bumi.
kurikulum Usul kedua diajukan oleh Otto Iskandar Dinata, yaitu mengenai usaha
maupun sistem menghidupkan semangat kebaktian pedagang.
pengajaran pada Dengan adanya kedua usul tersebut di atas, Ketua Chuo Sangi-
masa pendudukan in membentuk Panitia Istimewa untuk merundingkan usul-usul
tersebut. Setelah mengadakan perundingan, Panitia Istimewa yang
Jepang seluruhnya merundingkan usul Mr. Iskaq memutuskan bahwa tindakan yang perlu
ditujukan untuk diambil dalam hal penyerahan padi adalah sebagai berikut:
kepentingan 1. Memperdalam kesadaran rakyat tentang pentingnya
melipatgandakan hasil bumi, menyediakan alat pertanian
Perang Asia sebagai hadiah penghargaan atas kebaktian petani. Untuk
Timur Raya. keperluan ini, hendaknya diserahkan kepada Jawa Hokokai;
dan
2. Di tiap wilayah hendaknya dibentuk semacam koperasi
dpr.go.id 298
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 298 11/18/19 4:51 AM