Page 296 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 296
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
(penasihat), wakil dari Jawa Hokokai, Masyumi, dan Fujinkai, Wakil
Ketua Tokubetsu Shi Kakyo Sokai (Perhimpunan Orang Cina Kota
Praja Istimewa), penduduk sipil Jepang, serta para wartawan dan lain-
lainnya. Maksud dari diundang pihak-pihak tersebut adalah untuk
mendengar usul-usul mereka sehubungan dengan diumumkannya janji
kemerdekaan. Pertanyaan yang diajukan oleh Saiko Shikikan adalah
“bagaimana cara memperoleh hasil yang sungguh-sungguh dalam hal
membulatkan segala tenaga penduduk untuk menjalankan perang, dan
cara apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan derajat penduduk
pada tingkatan perang yang memuncak?”. Pada penjelasan tentang
pertanyaan tersebut, Somubucho menyatakan bahwa, “Jepang telah
berhasil mengusir Pasukan Laut Istimewa Amerika dalam pertempuran
di Laut Taiwan dan Filipina”. Dalam penjelasannya tersebut, ia sama
sekali tidak menyinggung kekalahan-kekalahan yang diderita tentara
Jepang selama bulan Juli dan Agustus, yang sesungguhnya merupakan
titik balik bagi kekalahan Jepang di Pasifik.
Telah disebutkan juga di atas tentang milisi umum yang
diusulkan oleh Barisan Pelopor. Mengenai masalah ini, Somubucho
menyatakan bahwa permohonan itu pada dasarnya diterima baik oleh
pemerintah pendudukan, tetapi mengingat gentingnya keadaan perang
Jepang, maka agaknya pemerintah tidak akan punya cukup waktu untuk
menyelenggarakan milisi umum, terlebih hal itu jelas akan memakan
waktu bertahun-tahun. Tegasnya, usul tersebut ditolak dan masalah
yang dibahas dalam sidang Chuo Sangi-in ini tetap saja ditekankan
pada bantuan perang.
Untuk merundingkan pertanyaan Saiko Shikikan, para anggota
mulai mengemukakan pendapatnya. Di antaranya adalah Otto Iskandar
Dinata yang mengulangi pertanyaan Saiko Shikikan dan penjelasan
Somubucho tentang keadaan yang dihadapi Jawa, yaitu terkait
kemungkinan Jawa menjadi medan perang. Otto Iskandar Dinata
Telah disebutkan berpendapat bahwa perlu dibentuk suatu “barisan pengangkut” yang
juga di atas cepat, baik untuk pengangkutan barang-barang untuk kepentingan
tentang milisi perang maupun bahan pangan, serta “pasukan palang merah”. Selain
umum yang itu, Abikusno Cokrosuyoso menganjurkan pembentukan organisasi
diusulkan oleh pertahanan dan penyerangan.
Tokoh nasional asal Sunda disebut di atas juga menyampaikan
Barisan Pelopor. bahwa badan-badan yang sudah ada saat ini hanya bersifat untuk
memperkuat pertalianan di garis belakang, seperti Tonarigumi,
Fujinkai, Keibodan, Seinendan, dan Jawa Hbkdkai, sehingga beberapa
dpr.go.id 294
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 294 11/18/19 4:51 AM