Page 293 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 293
Chuo S angi-In 1942 – 1945
perang”-nya, kalangan pemimpin Indonesia pun memanfaatkan
masa-masa itu untuk menyiapkan dirinya dan rakyat Indonesia bagi
perjuangan yang akan datang. Itu berarti bahwa bagi Jepang, perang
lebih penting daripada kemerdekaan Indonesia. Sidang Istimewa Chuo
Sangi-in kemudian secepatnya diadakan sesudah pernyataan Koiso,
yang tujuannya adalah untuk “merayakan dan mengucapkan terima
kasih kepada pemerintah Jepang di Tokyo”.
Pada tanggal 7 September 1944, Gunseikan di Jakarta melalui
Somubucho menyampaikan kepada Ir. Soekarno selaku Ketua Chuo
Sangi-in tentang kemerdekaan Indonesia, dengan tetap menekankan
Sesuai dengan bahwa “bila kemenangan akhir Perang Asia Timur Raya tidak terwujud,
rencana, pada maka dengan sendirinya tidak ada kemerdekaan bagi Indonesia, karena
tanggal 11 itu pemerintah Jepang perlu sekali bantuan orang-orang Indonesia
untuk mewujudkannya”. 527
September 1944, Pada tanggal 8 September 1944, Saiko Shikikan mengeluarkan
Sidang Istimewa Maklumat No. 5 tentang panggilan Sidang Istimewa Chuo Sangi-
Chuo Sangi-in in untuk mengadakan sidangnya pada tanggal 11 September 1944
selama satu hari penuh. Pertanyaan yang diajukan adalah “bagaimana
dibuka oleh Ketua cara membuktikan rasa terima kasih penduduk Indonesia kepada
Somubucho pemerintah Jepang, serta bagaimana cara membangkitkan semangat
juang rakyat untuk menghancurkan Amerika dan Inggris?”. Secara
keseluruhan, selama periode bulan September 1944 sampai dengan
akhir bulan Februari tahun berikutnya, perkembangan situasi di
Jawa tetap sama sekali tidak penting jika dilihat dari sudut pandang
bangsa Indonesia. Hal itu tampak karena juru bicara dari Chuo Sangi-
in justru terus menerus menekankan kebutuhan perang, ketimbang
menekankan realisasi kemerdekaan yang sesegera mungkin.
Sesuai dengan rencana, pada tanggal 11 September 1944, Sidang
Istimewa Chuo Sangi-in dibuka oleh Ketua Somubucho. Dalam
pembukaan itu disampaikan penjelasan mengenai pertanyaan Saiko
Shikikan menyatakan bahwa Jepang telah berikhtiar agar negara
baru yang akan didirikan di Indonesia di kemudian hari akan menjadi
negara yang adil dan benar, yang tidak mencemarkan kehormatan
sebagai bagian dari Asia Timur Raya. 528 Dikatakannya juga bahwa
hal yang perlu diperhatikan adalah tercapainya maksud Jepang agar
kemenangan akhir tercapai, sehingga jelas betul bahwa tujuan utama
dari penyampaian janji Koiso tersebut hanyalah untuk memastikan
bantuan perangnya tersedia dari bangsa Indonesia.
527 Ibid., hlm. 79
528 Ibid., hlm. 80
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 291
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 291 11/18/19 4:51 AM