Page 290 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 290

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   dan Jawa Timur. Adanya program pendaftaran tersebut menimbulkan
                                                   praktik “jual-beli kebebasan” dengan cara menyuap pegawai resmi yang
                                                   bertugas di bagian pendaftaran, atau bahkan mengupahi temannya yang
                                                   lebih miskin untuk menggantikannya. Akibatnya lebih parah lagi, yaitu
                                                   ada sekelompok orang-orang Cina yang dibebaskan dari pendaftaran
                                                   diri sebagai tenaga kerja, sementara masyarakat yang miskin yang
                                                   menderita karena terdesaknya posisi mereka di masyarakat semakin
                                                   banyak. Mulai tanggal 19 November, dilakukan pemindahan tenaga
                                                   kerja laki-laki yang kemudian digantikan dengan tenaga kerja wanita
                                                   yang tugasnya adalah untuk mengawasi tenaga kerja yang ada. Untuk
                                                   usulan terkait menolong keluarga pekerja, didirikan Panitia Pengurus
                                                   Tenaga Kerja, baik di pusat maupun di daerah. Selain itu, pemerintah
                                                   pendudukan telah menetapkan aturan kerja sukarela dan mempercepat
                                                   pembentukan “Barisan Pekerja Sukarela”.
                                                         Pada Sidang Keempat Chuo Sangi-in juga diajukan usul-
                                                   usul kepada pemerintah pendudukan. Pertama, K.H. Mas Mansur
                                                   mengusulkan agar kalangan prajurit Jepang diberikan tanda jasa,
                                                   dengan tujuan untuk mengobarkan semangat rakyat untuk ikut
                                                   berjuang. Tentu saja, usul itu disambut baik oleh pemerintah
                                                   pendudukan. Usul kedua merupakan usul gabungan dari R.P. Suroso,
                                                   Mr. R. Sunarko, R.M.A.A. Kusumo Utoyo, dr. Buntaran, Suyudi, dan
                                                   Sukarjo Wiryopranoto, yaitu tentang masalah yang berhubungan
                                                   dengan perekonomian. Untuk membahas usul ini, dibentuklah
                                                   Panitia Istimewa, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah
                                                   mengadakan perundingan, Panita Istimewa memutuskan bahwa
                                 Untuk             untuk memperbaiki dan menyempurnakan distribusi diusulkan agar

                 menyempurnakan                    pembagian bahan pangan untuk penduduk hendaknya dipegang oleh
                              masalah              pemerintah atau badan-badan resmi lainnya. Pembagiannya dilakukan
                                                   melalui perkumpulan pedagang atau toko-toko. Cara penjualan
                      pengangkutan,                barang tersebut oleh toko-toko hendaknya disesuaikan pula dengan
                      diusulkan agar               petunjuk yang diberikan oleh desa-desa atau rukun tetangga. Para

                     dibentuk badan                pedagang atau toko diminta untuk mendaftarkan jumlah persediaan
                  pengangkut yang                  barang demi memudahkan proses distribusi. Selain itu, pedagang
                                                   diharuskan mempunyai izin dan harus bersatu dalam perkumpulan.
                       bekerja untuk               Para pelanggar peraturan distribusi kelak perlu dikenakan sanksi
                         kepentingan               dengan diumumkan namanya di dalam muka aza (kampung) oleh

                                umum.              Tonarigumi yang bersangkutan.
                                                         Untuk menyempurnakan masalah pengangkutan, diusulkan
                                                   agar dibentuk badan pengangkut yang bekerja untuk kepentingan





                                       dpr.go.id   288





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   288                                                          11/18/19   4:51 AM
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295