Page 74 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 74

Volk sr aad 1918 – 1931



                                                            biasa kedua 1918 dan sidang pertama tahun 1920 yang
                                                            ketuanya tidak diketahui, namun para anggotanya adalah
                                                            Laoh, Vreede, dan Waworuntu.
                                                         5.  Commissie voor verzoekschriften (Komisi untuk Surat-surat
                                                            Permohonan) dalam sidang biasa pertama tahun 1920 dan
                                                            sidang biasa kedua tahun 1920. Para anggotanya adalah
                                                            Dwijosewoyo, Kan, dan Waworuntu, dengan anggota
                                                            pengganti Kamil dan Vreede.
                                                         6.  Komisi Laporan Anggaran tahun 1921 yang mengurus hal-hal
                                                            yang berkaitan dengan kenaikan biaya ekspor minyak bumi
                  Pada pertengahan                          dan produk sampingannya, dengan anggota Kan, Vreede, dan

                           tahun 1921,                      Valkenburg.
                     diselenggarakan                     7.   Komisi Peninjau Undang-undang dengan anggota Galestin,
                                                            van Hinloopen Labberton, dan ‘s Jacobs.
                         sebuah rapat                    8.  Komisi untuk Mosi Vreede mengenai perbedaan antara para
                            besar yang                      pekerja lokal dan impor dengan anggota Van Hinloopen

                    dihadiri kalangan                       Labberton dan Vreede. 139
                           pergerakan.                   Pada pertengahan tahun 1921, diselenggarakan sebuah rapat

                                                   besar yang dihadiri kalangan pergerakan. Ada sekitar 300 orang
                                                   berkumpul dan menghasilkan “Motie Politieke Concentratie” yang
                                                   berisi kritik bahwa Volksraad dibentuk hanya sebagai alat kepentingan
                                                   pemerintah. Kondisi tersebut sempat membuat kalangan pergerakan
                                                   pesimis dengan Volksraad, khususnya ketika muncul pertanyaan
                                                   sejauh mana Volksraad mampu membawakan aspirasi masyarakat ke
                                                   arah pembentukan pemerintahan sendiri. Kritik tersebut kemudian
                                                   mendapatkan tanggapan.
                                                         Pada akhir bulan Desember 1921, R.M.A.A. Kusumo Utoyo
                                                   ikut berperan dalam Commite voor de autonomie van Indië (Komite
                                                   Otonomi Hindia) bersama R.T.A. Wiranata Kusuma, dan R.A.A. Achmad
                                                   Jayadiningrat sebagai ketua. Pembentukan komite ini melibatkan
                                                   sejumlah utusan partai besar, minus PKI, dalam masa reses. Pemilihan
                                                   ketiga tokoh bupati tersebut sepertinya didasari oleh alasan latar
                                                   belakang mereka sebagai bupati yang kinerjanya cakap dan progresif.
                                                   Komite itu sendiri dibentuk untuk membangun argumen yang
                                                   diharapkan dapat mempengaruhi pendapat umum, baik di Hindia-
                                                   Belanda maupun  di negara induk.  Pada  awal tahun  1922,  komite



                                                   139   Handelingen der Volksraad, De Eerste Buitengewone Zitting 1921, bijlagen, hlm. 5-6




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   69
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   69                                                               11/18/19   4:48 AM
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79