Page 32 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 32
BAB I
Dr. Fadli Zon, M.Sc
ISU-ISU KONTEMPORER DEMOKRASI
represi yang lebih bernuansa, mengklaim solusi yang
lebih efektif untuk masalah politik kompleks yang sedang
berlangsung. Pada saat yang sama, mereka mencoba
untuk merusak proses demokrasi dengan meluncurkan
kampanye disinformasi sistematis. Media elektronik
adalah cara yang paling mereka sukai. Puddington (2017)
mengutip Rusia dan Cina sebagai contoh yang menonjol. 12
Dalam catatan Docena (2018), di banyak negara di Asia,
bentuk otoriterisme baru sedang meningkat. Di Filipina,
Rodrigo Duterte — mantan walikota yang dituduh
mengorganisasi death squad dan berjanji membuat
ikan Teluk Manila menjadi gemuk dari tubuh pengedar
narkoba — memenangkan pemilihan presiden pada 2016.
Sementara di Thailand pada 2014, seorang jenderal yang
memiliki sikap keras terhadap demonstran, memimpin
para pemimpin militer lain dalam meluncurkan kudeta
terhadap pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Di India, sebuah partai nasionalis Hindu, Partai Bharatiya
Janata (BJP), memenangkan pemilihan pada 2014.
Sementara pemimpinnya, Narendra Modi, anggota
kelompok sayap kanan ekstrim yang menghasut dan
memaafkan kerusuhan yang menewaskan ratusan
Muslim, menjadi Perdana Menteri. Di Kamboja, Partai
12 Fuchs and Klingemann, 2019, Op.cit
19 DPR RI