Page 237 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 237
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
tolling for its greatness. Out of the past we receive
the strength required for the present, out of the past
we receive the purpose and the recouragement for
the future. Let us then realise the responsibilities
for freedom, in order to deserve more and more the
honour of being Mexico”.
Terdjemahannja adalah sebagai berikut :
“Kita meninggalkan museum, akan tetapi
tidak meninggalkan sedjarah, oleh karena sedjarah
berdjalan terus dengan penghidupan kita. Tanah
tumpah darah merupakan suatu kelangsungan, dan
kita semua adalah karyawan jang bekerdja untuk
kebenarannja. Dari zaman lampau kita menerima
kekuatan jang dibutuhkan untuk semua sekarang,
dari zaman lampau kita menerima niat dan
dorongan buat hari depan. Marilah kita menjadari
rasa tanggung-djawab jang bersangkutan dengan
kemerdekaan, agar kita makin patut menerima
kehormatan bernama warga bangsa Mexico”.
Saudara-saudara, perhatikan kebidjaksanaan
“Kita
bangsa Mexico ini dalam mentjari kekuatan untuk
meninggalkan perdjoangannja. Memang ! Sumber kekuatan kita
museum, akan bukan hanja kekajaan alam jang berlimpah-limpah
tetapi tidak ditanah air kita ini. Sumber kekuatan kita bukan
hanja djumlah Rakjat kita jang berpuluh-puluh djuta.
meninggalkan
Sumber kekuatan kita bukan hanja letak geografis
sedjarah, oleh negeri kita jang strategis diantara dua benua dan
karena sedjarah dua samudera. Sumber kekuatan kita bukan hanya
berdjalan ilmu technik jang sedang kita tumbuhkan. Sumber
kekuatan kita adalah didalam Semangat dan Djiwa
terus dengan
Bangsa. Sumber kekuatan kita tertimbun dalam
penghidupan kita. sedjarah perdjoangan Bangsa, dalam semangat
Proklamasi, bahkan djuga dalam sedjarah nasional
jang kita warisi dari nenek-mojang jang telah
mangkat. Segala kebidjaksanaan jang ditinggalkan
oleh sedjarah, segala tekad, segala semangat jang
dpr.go.id 234