Page 232 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 232

K ONS TELA SI POLITIK  MA S A
                                                                                         DEMOKR A SI TERPIMPIN



                                                  mengatasi kebuntuan politik pemerintahan; berhak membentuk
                                                  lembaga pemerintahan dari daerah hingga pusat; Panglima Tertinggi
                                                  ABRI; Mandataris MPR; Pemimpin Besar Revolusi, dan sekaligus sebagai
                                                  Ketua Front Nasional. Dalam perkembangan berikutnya pada tanggal 17
                                                  Agusus 1959, Presiden Soekarno berpidato dalam Sidang MPRS untuk
                                                  mengemukakan gagasannya tentang Manifestasi Politik (MANIPOL).
                                                  Konsep-konsep politik lainnya yang populer mengemuka pada masa
                                                  ini antara lain NASAKOM, TRISAKTI, dan RESOPIN. Menurut Presien
                                                  Soekarno, Nasakom dan Trisakti pada dasarnya pengejawantahan
                                                  gagasannya dalam Pancasila dan Manipol. Oleh karena itu, siapa
                                                  saja yang anti-Nasakom, berarti mereka secara langsung merupakan
                                                  individu/kelompok yang anti-Pancasila juga. 290
                                                       Jadi, NASAKOM dilahirkan untuk menggalang pesatuan bangsa
                                                  yang terjadi konflik akibat pertentangan ideologi (Komunisme-
                                                  Agamis-Nasionalis). Untuk itu, NASAKOM lebih mengarahkan sasaran
                                                  tembaknya ke seluruh masyarakat, rakyat tanpa kekuasaan dan para
                                                  pemegang kekuasaan. Jadi pada intinya, NASAKOM menyatukan
                                                  seluruh ideologi (keyakinan) partai politik yang ada atau realitas
                                                  kontekstualitas dari masa pergerakan nasional. NASAKOM juga sebagai
                                                  jalan tengah untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi
                                                  tantangan dunia yang makin cepat berkembang dan berubah.

                    Jadi, NASAKOM                 Sebaliknya RESOPIN arahnya lebih kepada para pemegang kekuasaan,
                                                  para birokrat, dan militer.
                    dilahirkan untuk

                        menggalang                4.3 RESOPIN
                  pesatuan bangsa                 4.3.1 Konsepsi RESOPIN

                         yang terjadi                  Resopin adalah akronim dari Revolusi-Sosialisme Indonesia-
                        konflik akibat            Pemimpin Nasional. Ujung tujuan Resopin yang berasaskan NASAKOM
                                                  adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Soekarno dalam
                       pertentangan
                                                  menjalankan kekuasaan yang terpusat pada dirinya. Tujuan utamanya
                              ideologi            adalah menggerakkan seluruh kekuatan kehidupan berbangsa dan

                                                  bernegara secara cepat atau sesegera mungkin menuju ke arah mandiri
                                                  untuk dapat melawan penjajahan model baru NEKOLIN atau Neo-
                                                  Kolonialisme dengan cara melakukan revolusi nasional progresif di
                                                  bawah komando Panglima Besar Revolusi Presiden Soekarno. “Cara
                                                  ini saya katakan sebagai TRITUNGGAL RIL,” kata Presiden Soekarno.
                                                  Tritunggal RIL adalah Tritunggal Revolution, Ideology, Leadership.


                                                  290  Ibid., hlm. 51.




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   229
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237