Page 233 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 233
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Hal tersebut dikenal juga Tritunggal RESOPIN, Revolusi, Sosialisme,
Pimpinan Naional. 291
Bagaimana situasi Revolusi Nasional kita sekarang (1961)?
Menurut Presiden Soekarno, perjalanan persyaratannya sudah lengkap
karena sudah ada Tritunggal RIL atau Tritunggal RESOPIN. Dengan
lengkapnya persyaratan perjalanan itu, kita dapat meneruskan cita-
cita besar berbangsa dan bernegara itu. Perjalanan yang dapat kita
lakukan adalah:
1. Melalui RIL: Revolution, Ideology, Leadership atau RESOPIN:
Revolusi, Sosialisme, dan Pimpinan Nasional
2. Alat-alat teknis yang berupa skill dan alat-alat industri
3. Modal berupa kekayaan materiil, manpower, dan lain-lain
sebagainya
4. Angkatan bersenjata yang telah siap
Dengan kelima 5. Kerja sama dengan dunia luar
Dengan kelima elemen tersebut, perjalanan Revolusi Nasional
elemen tersebut,
kita akan tercapai sasarannya, asalkan kita mau menggerakan seluruh
perjalanan Revolusi energi tekad kita. Selanjutnya yang terpenting jangan sampai ada
Nasional kita akan kemunduran dalam menciptakan dan memakai alat-alat perjuangan.
tercapai sasarannya Caranya sebagai berikut:
1. Konsolidasikan selalu seluruh alat-alat perjuangan
2. Maksimalkan dan perluaslah selalu pemakaian alat-alat
perjuangan
3. Selalu pebaiki dan sempurnakanlah secara rutin alat-alat
perjuangan
4. Koreksi selalu jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam
pemakaian alat-alat perjuangan
Apa makna semuanya bagi bangsa dan negara. Maknanya adalah
aktivitas kita sehari-hari harus didasarkan pada Perjuangan Nasional
dengan tujuan melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat, tidak ada hal
yang dilaksanakan mengikuti ritme rutinitas tanpa kreativitas dalam
menyikapi masa depan berbangsa dan bernegara untuk tegaknya
Revolusi Nasional Republik Indonesia. 292
291 Soekarno, 1961, “Pedoman Ketiga: Pelaksanan Manifesto Politik Republik Indonesia, Resopin
(Revolusi Sosialisme Indonesia Pimpinan Nasional), Pidato Presiden Republik Indonesia, 17
Agustus 1961,” Dalam Bahan-Bahan Indoktrinasi, Jakarta: Prapanca, hlm. 383
292 Ibid., hlm. 384—385.
dpr.go.id 230