Page 241 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 241
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
7. Partai Katolik 770.740 2,04 6
8. Partai Sosialis Indonesia (PSI) 753.191 1,99 5
Ikatan Pendukung
9. 541.306 1,43 4
Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
Pergerakan Tarbiyah Islamiyah
10. 483.014 1,28 4
(Perti)
11. Partai Rakyat Nasional (PRN) 242.125 0,64 2
12. Partai Buruh 224.167 0,59 2
Gerakan Pembela Panca Sila
13. 219.985 0,58 2
(GPPS)
14. Partai Rakyat Indonesia (PRI) 206.161 0,55 2
Persatuan Pegawai Polisi RI
15. 200.419 0,53 2
(P3RI)
16. Murba 199.588 0,53 2
17. Baperki 178.887 0,47 1
Persatuan Indoenesia Raya
18. 178.481 0,47 1
(PIR) Wongsonegoro
19. Grinda 154.792 0,41 1
Persatuan Rakyat Marhaen
20. 149.287 0,40 1
Indonesia (Permai)
21. Persatuan Daya (PD) 146.054 0,39 1
22. PIR Hazairin 114.644 0,30 1
Partai Politik Tarikat Islam
23. 85.131 0,22 1
(PPTI)
24. AKUI 81.454 0,21 1
25. Persatuan Rakyat Desa (PRD) 77.919 0,21 1
Partai Republik Indonesis
26. 72.523 0,19 1
Merdeka (PRIM)
Angkatan Comunis Muda
27. 64.514 0,17 1
(Acoma)
28. R.Soedjono Prawirisoedarso 53.306 0,14 1
29. Lain-lain 1.022.433 2,71 –
Penyederhanaan Jumlah 37.785.299 100,00 257
partai
Sumber: https://kpud-balangankab.go.id/pemilu-tahun-1955/.
299
sesungguhnya
bukan bertujuan Penyederhanaan partai sesungguhnya bukan bertujuan
melenyapkan melenyapkan eksistensi partai. Sebaliknya juga ketika perpolitikan
eksistensi partai. partai sudah tidak sehat dan carut marut kehidupan antarpartai di
sistem parlementaria, niscaya pemerintah tidak bisa berdiam saja.
Harus ada sebuah tindakan untuk meregulasinya agar tidak terjadi
hal-hal yang destruktif bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Jadi, aktivitas partai sebaiknya harus mau melakukan
genjatan senjata, tidak terus menerus memaksakan keinginannya
299 Lihat juga Herbert Feith, The Indonesian Election of 1955, Ithaca, New York: Cornell University
Press, 1971, hlm. 58-59.
dpr.go.id 238