Page 304 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 304
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
tingkatan. Pertama, pekerjaan pemeriksaan persiapan yang dilakukan
oleh badan perlengkapan DPR-GR seperti Komisi, Rapat Gabungan
komisi, dan panitia khusus. Kedua, adalah pembicaraan di tingkat
pleno. Dengan demikian, Persidangan I DPR-GR ini pada umumnya
430
membahas tentang surat-surat dari Pemerintah/Presiden Soekarno
yang dijadikan sebagai pedoman dan landasan kerja DPR-GR dalam
membentuk Undang-Undang.
5.3.2.Persidangan Pleno II dan
tokoh-tokohnya
Pembahasan materi pada Persidangan Pleno II DPR-GR Tahun
Sidang 1960/1961 yang dimulai pada 10 Januari - Feb 1961. Mencakup
masalah-masalah:
1. Pengesahan UU Darurat dan peraturan-peraturan pengganti
UU
2. Pengesahan Anggaran Belanja tahun 1961 yang harus sesuai
dengan ketetapan-ketetapan MPRS
Sidang baru dimulai pada tanggal 10 Januari 1961 karena
pada masa persidangan ke-I tidak ditentukan kapan DPR-GR akan
melaksanakan sidang ke-II, sehingga DPR-GR melakukan reses
yang cukup panjang sejak tanggal 30 oktober 1960 sampai dengan
dimulainya persidangan ke-II ini.
431
Karena rapat yang Selain itu, karena seluruh anggota DPR-GR adalah juga anggota
panjang dan MPRS, anggota DPR-GR juga hadir dalam sidang MPRS yang diadakan
melelahkan, mereka di Bandung sejak 10 Nopember - 7 Desember 1960. Karena rapat yang
panjang dan melelahkan, mereka kemudian diberikan waktu reses
kemudian diberikan
selama 1 bulan setelah sidang MPRS. Hal ini mengingat tugas berat
waktu reses selama 1 yang mereka emban saat pelaksaan sidang MPR maupun Persidangan
bulan setelah DPR-GR ke-I.
432
sidang MPRS. Sidang DPR-GR ke-II rapat 1 dipimpin oleh Ketua DPR-
GR H Zainul Arifin dan Sekretaris Mr Roesli dan Mr Sumarsono
Pringgodiredjo. Rapat 1 ini dihadiri oleh 231 anggota DPR-GR dan 17
menteri yang terdiri atas :
433
1. Menteri Pertama: Ir. H. Djuanda
2. Wakil Menteri Pertama: Dr. J. Leimena
430 Ibid., hlm. 86-87
431 Ibid., hlm. 88-89
432 Ibid.
433 Ibid., hlm. 89
dpr.go.id 302