Page 38 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 38

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                                   “…Bahwa anjuran Presiden dan Pemerintah
                                                             untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945
                                                             yang disampaikan kepada segenap rakyat Indonesia
                                                             dengan amanat Presiden pada tanggal 22 April 1959
                                                             tidak memperoleh keputusan dari Konstituante
                                                             sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang
                                                             Dasar Sementara;
                                                                   Bahwa berhubung dengan pernyataan
                                                             sebagian besar anggota-anggota Sidang
                                                             Pembuat Undang-Undang Dasar untuk tidak lagi
                                                             menghadiri sidang. Konstituante tidak mungkin
                                                             lagi menyelesaikan tugas yang dipercayakan oleh
                                                             rakyat kepadanya;
                                                                   Bahwa hal jang demikian menimbulkan
                                                             keadaan-keadaan ketatanegaraan yang
                                                             membahayakan persatuan dan keselamatan Negara,
                                                             Nusa dan Bangsa, serta merintangi pembangunan
                                                             semesta untuk mencapai masyarakat yang adil
                                                             makmur…”
                              Kalimat
                     terakhir dalam                    Kalimat terakhir dalam kutipan di atas jelas memperlihatkan

              kutipan di atas jelas               alasan Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit, yaitu demi keselamatan
                  memperlihatkan                  negara. Dasarnya tentu staatsnoodrecht atau hukum keadaan bahaya

                    alasan Presiden               bagi negara. Lanjut Soekarno dalam pidatonya:
                            Soekarno                               “…Bahwa dengan dukungan bagian terbesar

                     mengeluarkan                            rakyat Indonesia dan didorong oleh keyakinan kami
                 dekrit, yaitu demi                          sendiri, kami terpaksa menempuh satu-satunya

                       keselamatan                           jalan untuk menyelamatkan Negara Proklamasi;
                                                                   ...Maka atas dasar-dasar tersebut di atas, kami
                              negara.                        Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi

                                                             Angkatan Perang menetapkan pembubaran
                                                             Konstituante… menetapkan Undang-Undang
                                                             Dasar 1945 berlaku lagi… pembentukan Majelis
                                                             Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri
                                                             atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat
                                                             ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan
                                                             golongan-golongan serta pembentukan Dewan
                                                             Pertimbangan Agung Sementara…”





                                     dpr.go.id   32
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43