Page 43 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 43

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR






































                                     Grafik 2.2.1      Fraksi-fraksi di dalam DPR setelah Dekrit Presiden 1959, dari
                      Komposisi kursi fraksi di DPR
                          Setelah Dekrit Presiden  sisi jumlah keanggotaan, terdapat perbedaan yang jauh antara jumlah
                                                  anggota 4 fraksi yang mewakili 4 partai besar hasil pemilu dengan
                                                  jumlah keanggotaan fraksi-fraksi lainnya, sebagaimana tergambar
                                                  dalam tabel berikut:

                                                       Jumlah keanggotaan fraksi di luar fraksi 4 partai besar dan
                                                  “kelompok” tidak berfraksi adalah 69 kursi keanggotaan. Pembagian
                                                  ini tentu tidak melihat afiliasi kedekatan antarfraksi dalam model
                                                  pengelompokan Islam-nasionalis-komunis. Pengaruhnya dalam
                      Peraturan Tata              konstelasi politik DPR memang nyaris tidak ada. Namun, konteks

                 Tertib DPR setelah               terpentingnya adalah tetap diperlihatkannya muara konstelasi politik
                     Dekrit Presiden              di Indonesia atas dasar tiga aliran besar: Islam-nasionalis-komunis.
                                                  Bagaimanapun, tiga aliran besar ini tetap menjadi kekuatan politik
                     1959 mengatur                yang diperhitungkan oleh siapa pun, termasuk Soekarno yang makin
                      fraksi-fraksi ini           otoriter.

                       secara khusus                   Di antara “fraksi-fraksi kecil” tersebut terdapat pula gabungan
                 dalam pasal-pasal                dari partai-partai dan organisasi-organisasi yang terdapat di DPR.
                                                  Fraksi Nasional Progresif misalnya, terdiri atas anggota Baperki,
                     151 hingga 154.              Permai, Acoma, Murba, Partai Rakyat Nasional (PRN), Gerinda, Partai

                                                  Indonesia Raya (PIR) Wongsonegoro, dan perorangan Prawirosoedarso.
                                                  Sementara Fraksi Pendukung Proklamasi terdiri atas Partai Buruh,




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   37
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48