Page 46 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 46
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
masuk lebih banyak daripada jumlah anggota yang hadir sesuai daftar
hadir, pemungutan suara juga dianggap tidak sah dan harus kembali
diulang.
Surat suara yang sah kemudian dihitung oleh Panitia Pengumpul
Suara yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Ketua Sementara pada
setiap pemungutan suara. Siapa yang mendapat suara terbanyak
secara mutlak, maka yang bersangkutan dinyatakan terpilih sebagai
Ketua DPR. Ketua Sementara mengumumkan hasil pemungutan suara
tersebut, kemudian Panitia Pengumpul Suara dibubarkan.
Dalam pemilihan Ketua DPR ini, tata cara pemilihan menjadi
sedikit berbeda, tergantung pada berapa jumlah calon yang diajukan.
Tabel berikut ini mendeskripsikan hal tersebut.
Tabel 2.2.1.
Ketentuan Pemilihan Ketua DPR Berdasarkan Jumlah Calon
Jumlah Calon Pengaturan dalam Tatib Ketentuan Pemilihan Ketua DPR
1 Calon Pasal 11, ayat 1 Ketua Sementara akan menyampaikannya kepada rapat dan calon tersebut dinyatakan terpilih
2 Calon Pasal 11, ayat 2 Salah seorang mendapat suara terbanyak mutlak, ia terpilih
Keduanya mendapat suara yang sama banyak maka pemungutan suara diulangi
Apabila setelah dua kali pemungutan suara ulangan, kedua calon tetap mendapat suara yang
sama banyak maka pemungutan suara ulangan ditunda 2 x 24 jam
Bila dalam pemungutan suara ulangan ketiga masih tetap sama banyak maka calon-calon
tersebut dinyatakan gugur dan tidak boleh dicalonkan lagi. Pencalonan baru, kembali diadakan
3-4 Calon Pasal 11, ayat 3 Apabila setelah pemungutan suara tidak seorangpun mendapat suara terbanyak mutlak, maka
pemungutan suara diulangi dengan menghapuskan seorang calon yang mendapat suara paling
sedikit
Apabila masih tersisa dua calon dan tetap tidak ada calon yang mendapat suara terbanyak
mutlak, maka diberlakukan ketentuan seperti pemilihan yang berlaku dalam pasal 11 ayat 2,
sedemikian diteruskan sampai salah seorang calon mendapat suara terbanyak mutlak
Lebih dari Pasal 11, ayat 4 Apabila setelah pemungutan suara tidak seorangpun mendapat suara terbanyak mutlak, maka
4 Calon pemungutan suara diulangi dengan menghapuskan dalam tiap-tiap pengulangan dua orang calon
yang mendapat suara paling sedikit, sehingga jumlah calon hanya tinggal tiga atau empat orang
Ulangan pemungutan suara lalu dilanjutkan menurut ketentuan pemilihan yang berlaku dalam
pasal 11 ayat 3 dan seterusnya
Catatan : Apabila dari hasil pemungutan suara ternyata calon-calon yang mendapat suara paling sedikit jumlahnya melebihi jumlah yang harus
dihapuskan menurut ketentuan-ketentuan dalam pasal 11 ayat 3 dan 4 karena terdapat calon-calon yang mendapatkan suara sama
banyaknya, maka diantara calon-calon yang mendapat suara sama banyak diadakan undian untuk turut dalam ulangan pemungutan
suara sebanyak jumlah yang diperlukan (pasal 11 ayat 5)
dpr.go.id 40