Page 48 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 48

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                       Perbedaan lain antara Peraturan Tata Tertib DPR masa
                                                  Demokrasi Parlementer dengan DPR setelah Dekrit Presiden 5 Juli
                                                  1959 adalah diubahnya beberapa istilah dalam tata tertib, meskipun
                                                  tidak mengubah fungsi. Beberapa perubahan tersebut dapat dilihat
                                                  dalam tabel berikut ini.


                                                                             Tabel 2.2.3.
                                                   Perubahan Istilah dalam Tata Tertib DPR dari Masa Demokrasi Parlementer
                                                           ke Tata Tertib DPR Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959



                  Tata Tertib DPR masa Demokrasi       Berubah Menjadi    Tata Tertib DPR setelah Dekrit Presiden 5 Juli
                  Parlementer                                             1959

                  Seksi dan Bagian                                        Komisi
                  Hak DPR                                                 Usaha DPR

                  Angket                                                  Penyelidikan
                  Mosi/Resolusi                                           Pernyataan Pendapat

                  Interpelasi                                             Meminta Keterangan
                  Pemerintah                                              Presiden



                                                       Pokok tugas komisi pada dasarnya sama dengan tugas seksi-
                                                  seksi dan bagian-bagian dalam kedua tata tertib DPR. Mengenai hak
                                                  atau usaha DPR, dalam Peraturan Tata Tertib DPR setelah Dekrit
                                                  Presiden 5 Juli 1959 tercantum dalam Bab VI tentang “Usaha-Usaha
                                                  Dewan Perwakilan Rakyat untuk Melaksanakan Tugasnya”, sedangkan
                                                  dalam Tata Tertib DPR masa Demokrasi Parlementer diatur dalam Bab
                                                  VII tentang “Hak-Hak Dewan Perwakilan Rakyat”.
                                                       Usaha-usaha DPR untuk dapat melaksanakan tugasnya dan
                                                  melancarkan kerja sama dengan pemerintah sebagaimana dimaksud
                         Mengajukan
                                                  dalam Peraturan Tata Tertib DPR setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959
                          pertanyaan              mencakup (1) mengajukan pertanyaan; (2) meminta keterangan;

                                dapat d           (3) mengadakan penyelidikan; (4) mengajukan amandemen; dan
                        ilakukan oleh             (5) mengajukan pendapat atau usus-usul lainnya. DPR juga dapat
                                                  mengusulkan calon untuk mengisi suatu jabatan jika hal demikian ini
                      setiap anggota
                                                  ditentukan dalam undang-undang.
                          DPR kepada                   Mengajukan pertanyaan dapat dilakukan oleh setiap anggota

                              presiden.           DPR kepada presiden. Pertanyaan harus singkat, jelas, dan disampaikan
                                                  secara tertulis melalui Ketua DPR yang akan meneruskannya kepada
                                                  presiden. Apabila dipandang perlu, ketua dapat merundingkan dengan




                                     dpr.go.id   42
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53