Page 400 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 400

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                       1.   Semua kekuatan sosial petensial yang telah melembaga,
                                                          sebagai wadah dari penuangan aspirasi rakyat.
                                                       2.  Aparatur Negara baik legislatif, yudikatif maupun eksekutif
                                                          dari tingkat pusat sampai daerah.
                                                       3.  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
                                                       4.  Kekuatan-kekuatan ekonomi Nasional
                                                       5.  Hasil-hasil mental, spirituil, rohaniah, dan kulturil yang telah
                                                          menjadi milik rakyat, dan bangsa Indonesia.


                                                       Dalam pembinaan partnership Orde Baru dipaparkan bahwa
                                                  seluruh kekuatan sosial potensial Orde Baru harus dibina bersama-
                                                  sama di atas landasan gotong-royong, saling mengisi, koreksi, dan
                                                  introspeksi yang positif serta konstruktif serta dengan cara-cara
                                                  yang demokratis konstitusionil. Pembinaan Orde Baru tidak boleh
                                                  menimbulkan kontradiksi-kontradiksi sesama Orde Baru, sebab itu
                                                  hanya merugikan perjuangan. Walaupun pembinaan Orde Baru tidak
                                                  mengenal kontradiksi, perlu ada batas pemisah antara kekuatan-
                                                  kekuatan Orde Baru dan kekuatan-kekuatan yang bukan Orde Baru.
                                                  Batas itu, pada instansi pertama, terletak dalam sikapnya terhadap
                                                  Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Siapa yang menolak,
                                                  pernah mengkhianati atau menerima Pancasila dan Undang-Undang
                                                  Dasar 1945 hanya sebagai taktik belaka, bukanlah kekuatan Orde Baru.
                                                  Untuk mencegahnya, penindakan terhadap kekuatan-kekuatan anti-
                                                  Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 itu tidak boleh dilakukan
                              Dalam               sendiri-sendiri oleh kekuatan Orde Baru, tetapi harus diselesaikan

                       pembinaan                  melalui jalan hukum oleh instansi-instansi yang berwenang. 606
                partnership Orde                       Rencana ‘Program Pembangunan Selanjutnya’ pada masa Orde

                 Baru dipaparkan                  Baru tidak terpaku pada penyelesaian Dwi Dharma dan Catur Karya
                                                  Kabinet Ampera, sebab penyelesaian pembangunan masyarakat yang
                   bahwa seluruh                  adil dan makmur berdasarkan Pancasila adalah suatu rangkaian usaha

                  kekuatan sosial                 pembangunan yang besar dan bertahap. Oleh Karena itu, pemerintah
                   potensial Orde                 merumuskan isi dari tahap pembangunan selanjutnya itu secara

               Baru harus dibina                  konsepsional  dengan  menggunakan  landasan  perkiraan  keadaan
                                                  yang realistis, rasional, dan pragmatis. Rencana pembangunan itu
                  bersama-sama                    mengambil jangka waktu antara 3 sampai 5 tahun.

                 di atas landasan                      Dalam kurun waktu tahun 1969 sampai dengan 1973, dapat
                  gotong-royong                   diperkirakan bahwa kemampuan-kemampuan negara masih sangat
                                                  terbatas sehingga sasaran-sasaran dalam tahap itu antara lain:
                                                  606  Departemen Penerangan RI, Pokok-pokok Kebijaksanaan Kabinet Ampera Selanjutnya Setelah
                                                    Sidang Istimewa MPRS dan Rencana Pembangunan Selanjutnya, Op.Cit, hlm 15-16.




                                      dpr.go.id  400
   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405