Page 398 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 398

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  MPRS/1966 di hadapan Sidang Istimewa MPRS pada tanggal 7 Maret
                                                  1967.
                                                       Ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan
                                                  Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno ini terdiri
                                                  atas tiga bab dengan tujuh pasal. Bab 1 terdiri atas Pasal 1 sampai
                                                  5, Bab 2 dan 3 masing-masing berisi satu pasal yaitu Pasal 6 dan
                                                  7.  Pasal 1 menyatakan bahwa Presiden Soekarno telah tidak dapat
                                                  memenuhi pertanggungjawaban konstitusional, sebagaimana layaknya
                                                  kewajiban seorang Mandataris terhadap Majelis Permusyawaratan
                                                  Rakyat (Sementara), sebagai yang diberikan mandat, yang diatur
                                                  dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 2 menyatakan bahwa
                                                  Presiden Soekarno tidak dapat menjalankan haluan dan putusan MPRS,
                                                  sebagaimana layaknya kewajiban seorang Mandataris terhadap Majelis
                                                  Permusyawaratan Rakyat (Sementara), sebagai yang diberikan mandat,

                               Pasal 3            yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
                                                       Pasal 3 melarang Presiden Soekarno melakukan kegiatan politik
                            melarang              sampai dengan pemilihan umum. Sejak berlakunya ketetapan ini,

                             Presiden             mandat MPRS ditarik kembali dari Presiden Soekarno serta segala
                            Soekarno              Kekuasaan Pemerintahan Negara yang diatur dalam Undang-Undang

                          melakukan               Dasar 1945. Pasal 4, menetapkan berlakunya Ketetapan MPRS No. XV/
                    kegiatan politik              MPRS/1966 dan mengangkat Jenderal Soeharto, Pengemban Ketetapan
                                                  MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai pejabat Presiden berdasarkan
                    sampai dengan                 Pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945 hingga dipilihnya Presiden
                 pemilihan umum.                  oleh MPR hasil Pemilihan Umum. Pasal 5 berbunyi bahwa Pejabat
                                                  Presiden tunduk dan bertanggungjawab kepada MPR (Sementara).
                                                  Pasal 6, menetapkan penjelasan persoalan hukum selanjutnya
                                                  yang menyangkut Dr. Ir. Soekarno, dilakukan menurut ketentuan-
                                                  ketentuan hukum dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan,
                                                  dan menyerahkan pelaksanaannya kepada Pejabat Presiden. Pasal
                                                  7 sebagai pasal pamungkas menjelaskan bahwa ketetapan ini mulai
                                                  berlaku surut mulai tanggal 22 Februari 1967. Ketetapan ini ditetapkan
                                                  di Jakarta pada tanggal 12 Maret 1967 dengan ditandatangani Ketua
                                                  MPRS Jenderal TNI A.H. Nasution dan empat wakilnya, Osa Maliki,
                                                  H.M. Subhan Z.E., M. Siregar dan Mayjen TNI Mashudi.
                                                       Berkaitan dengan Orde Baru, jika merujuk pada “Pokok-pokok
                                                  Kebijaksanaan Kabinet Ampera Selanjutnya Setelah Sidang Istimewa
                                                  MPRS/1967 dan Rencana Pembangunan Selanjutnya”, dijelaskan
                                                  bahwa Orde Baru adalah tatanan seluruh peri-kehidupan Rakyat,
                                                  Bangsa, dan  Negara  Republik  Indonesia  yang  diletakkan  kepada





                                      dpr.go.id  398
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403