Page 85 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 85
D ARI DPR HA SIL PEMIL U 1955
KE DPR -GR
Dalam grafik, perbandingan persentase jumlah kursi antara
partai-partai berbasis Islam, non Islam dan komunis adalah :
Grafik 2.5.2.
Perbandingan Jumlah Kursi Partai Berbasis Ideologi
di DPR Hasil Pemilu 1955 dengan DPR-GR
Grafik di atas memperlihatkan kerugian yang diperoleh partai
berbasis Islam dalam komposisi jumlah kursi di DPR hasil pemilu 1955
dengan DPR-GR. Kelompok ini menjadi satu-satunya yang mengalami
penurunan dibandingkan kelompok lainnya, misalnya nasionalis dan
komunis. Yang paling diuntungkan tentu saja golongan komunis yang
persentasenya bertambah hingga sembilan persen. Angka tersebut
belum termasuk golongan nonpartai.
Dalam catatan Ahmad Syafii Maarif disebutkan bahwa dari 283
anggota DPR terdapat 131 orang yang diangkat dari golongan fungsional
dan 23 wakil dari golongan lainnya. Dari 154 anggota DPR-GR non
partai ini, 50 kursi bisa dimasukkan ke dalam golongan nasionalis
sekuler, serta 51 kursi yang berasal dari golongan buruh dan tani bisa
dikatakan berafiliasi pada kelompok komunis. Dengan tambahan
123
komposisi jumlah seperti ini, kelompok nasionalis dan komunis juga
tetap berada dalam posisi yang lebih diuntungkan dibandingkan
kelompok berbasis Islam.
Keuntungan yang diperoleh PKI dalam DPR-GR setidaknya
tergambar dalam Harian Rakyat yang terbit 2 hari setelah anggota
123 Maarif, Op. Cit., 1985, hlm. 186
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 79
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018