Page 13 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 13

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   mengamankan 15 orang menteri pada Kabinet Seratus Menteri yang
                                                   dinilai tersangkut dalam G30S/PKI dan diragukan etika baiknya yang
                                                   kemudian disusul pada 27 Maret 1966 membentuk Kabinet Dwikora
                                                   yang disempurnakan untuk menjalankan pemerintahan. Tokoh-tokoh
                                                   yang duduk di dalam kabinet ini adalah mereka yang jelas tidak terlibat
                                                   dalam G30S/PKI.
                                                         Tidak hanya terhadap lembaga eksekutif, langkah pembersihan
                                                   Jenderal Soeharto juga merambah ke lembaga-lembaga politik lainnya,
                                                   termasuk lembaga legislatif. Pembersihan di lembaga legislatif dimulai
                                                   dari tokoh-tokoh pimpinan MPRS dan DPR-GR yang diduga terlibat
                                                   G30S/PKI. Sebagai tindak lanjutnya, kemudian dibentuk pimpinan
                                                   DPR-GR dan MPRS yang baru. Menyusul pembentukannya, pimpinan
                                                   baru DPR-GR, yang diketuai Menko/Ketua DPR-GR Arudji Kartawinata,
                     Koreksi total juga            pada awal November 1965  mengeluarkan keputusan pemberhentian
                    dilakukannya atas              sebanyak 62 orang anggota DPRGR yang mewakili PKI dan ormas-
                         pemerintahan              ormasnya, yang berarti juga kedudukan mereka di MPRS pun menjadi

                                     yang          gugur. Dengan demikian, sejak saat itu jumlah anggota DPRGR menjadi
                        menggunakan                237 anggota dan disebut DPRGR minus PKI.
                  sistem trias politika.                 Masa kerja DPRGR tanpa PKI yang sifatnya transisional hanya
                                                   berlangsung selama satu tahun, atau hingga 19 November 1966,
                                                   meski secara hukum kedudukan pimpinan DPRGR masih berstatus
                                                   sebagai pembantu Presiden sepanjang Peraturan Presiden Nomor 32
                                                   Tahun 1964 belum dicabut. Setelah lahirnya UU Nomor 10 Tahun 1966
                                                   tentang Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
                                                   Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong yang mulai berlaku pada 11
                                                   November 1966, dibentuk DPR-GR era Orde Baru yang bekerja hingga
                                                   terselenggaranya pemilihan umum (pemilu), yang direncanakan akan
                                                   digelar selambat-lambatnya pada 6 Juli 1968 berdasarkan Ketetapan
                                                   MPRS Nomor XI/MPRS/1966.
                                                         Koreksi total juga dilakukannya atas pemerintahan yang
                                                   menggunakan sistem trias politika. Itu sebabnya, jabatan pimpinan
                                                   DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPR-
                                                   GR tidak lagi diberi kedudukan sebagai menteri. Sementara, lembaga
                                                   MPRS, yang pembentukannya didasarkan pada Dekrit Presiden 5
                                                   Juli 1959 dan selanjutnya diatur dengan Penetapan Presiden Nomor
                                                   2 Tahun 1959, setelah terjadi pemberontakan G30S/PKI, Penetapan
                                                   Presiden tersebut dipandang tidak memadai lagi. Untuk memenuhi
                                                   kebutuhan tersebut, maka diadakan langkah pemurnian keanggotaan
                                                   MPRS dari unsur PKI dan ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor





                                       dpr.go.id   4





         Bab I.indd   4                                                                                             11/21/19   17:50
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18