Page 18 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 18

P E N D A H U LU A N



                                                   yang rasional tak dapat diterapkan. Utang luar negeri tidak mampu
                                                   dibayar, penerimaan ekspor  jatuh  ke  tingkat  yang hampir-hampir
                                                   tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan minimum negara. Di samping
                                                   itu,  pada  waktu itu  Indonesia  sedang  mengadakan  konfrontasi
                                                   dengan  Malaysia  serta  upaya pembebasan Irian Barat. Biaya untuk
                                                   konfrontasi dengan Malaysia saja telah menyerap  sekitar  19%  dari
                                                   total  pengeluaran  pemerintah  pada  tahun  1965 sebagai  tambahan
                                                   atas  anggaran  rutin sektor pertahanan  sebesar  21%.
                                                                                                     10
                                                         Awal untuk melakukan koreksi itu adalah lewat penataan
                                                   kembali seluruh kehidupan bangsa dan  negara.  Oleh karena  itu,
                                                   stabilisasi politik dan keamanan mesti diciptakan demi kelancaran
                                                   pelaksanaan pembangunan nasional yang berorientasi kepada
                      Untuk mencapai               pertumbuhan ekonomi. Dalam kaitan inilah, maka untuk mengatasi
                    stabilitas nasional,           dua jenis krisis yang terjadi secara bersamaan di atas, pemerintah
                              Orde Baru            Orde Baru mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi berupa
                        terlebih dahulu            pembangunan ekonomi yang berorientasi keluar dengan menekankan

                        mengawalinya               aspek pertumbuhan ekonomi. Sementara, di bidang politik diupayakan
                     dengan apa yang               menciptakan format politik baru demi menghasilkan stabilitas politik
                       disebut dengan              sebagai prasyarat utama berlangsungnya kegiatan pembangunan
                             “konsensus            ekonomi. Upaya ini secara praktis bersamaan dengan tumbuhnya
                               nasional”.          optimisme masyarakat sekeluarnya mereka dari suatu era yang
                                                   membawa kemunduran, yakni akan kehidupan baru yang lebih baik,
                                                   lebih demokratis, lebih aman, dan sebagainya.
                                                         Untuk mencapai stabilitas nasional, Orde Baru terlebih dahulu
                                                   mengawalinya dengan apa yang disebut dengan “konsensus nasional”.
                                                   Ada  dua  macam  konsensus  nasional,  yaitu,  pertama, berwujud
                                                   kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan
                                                   Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsensus
                                                   pertama ini disebut juga dengan konsensus utama.  Sedangkan,
                                                   konsensus kedua adalah konsensus mengenai cara-cara melaksanakan
                                                   konsensus utama. Artinya, konsensus kedua lahir sebagai lanjutan
                                                   dari konsensus utama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
                                                   Konsensus kedua lahir antara pemerintah dan partai-partai politik
                                                   dan masyarakat.
                                                         Yang mendorong lahirnya konsensus tersebut adalah begitu
                                                   besarnya kekhawatiran terhadap masih adanya keinginan dan
                                                   usaha ingin mengubah Pancasila dan UUD 1945 dengan ideologi



                                                   10   Hill, Hal, Transformasi Ekonomi Indonesia Sejak 1966.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   9
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab I.indd   9                                                                                             11/21/19   17:50
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23