Page 21 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 21

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   mengganti panglima-panglima daerah dengan orang yang pro kepada
                                                   dirinya. Konsolidasi ini berbarengan dengan langkah menghambat
                                                   Jenderal AH Nasution yang merupakan jenderal senior AD. Jenderal
                                                   Nasution ia tempatkan dalam jabatan sipil yang tinggi namun tidak
                                                   berpengaruh, yakni sebagai ketua MPRS. Pada 1969, Soeharto telah
                                                   meneguhkan basis kekuasaannya dalam angkatan bersenjata. Bahkan,
                                                   berkat dwifungsi ABRI, Orde Baru bahkan juga memiliki basis kekuasaan
                                                   politik dalam DPR.


                                                         3. Lembaga perwakilan yang lebih tanggap
                                                         Salah satu politik legislatif yang penting ialah mekanisme
                                                   penarikan diri anggota dari keanggotaan di DPR (recall). Pendisiplinan
                                                   model ini memungkinkan pimpinan pusat partai menarik wakilnya
                                                   dari DPR apabila tidak mengikuti petunjuk partai. Dengan mekanisme
                                                   seperti ini, pemerintah mengendalikan tingkah laku para anggota
                                                   legislatifnya. Sistem recalling bermanfaat dalam membatasi keragaman
                                                   pendapat dalam politik legislatif. Tidak ada perubahan yang berarti
                                                   sejak saat itu. Pemilu-pemilu di zaman Orde Baru hanya mengesahkan
                                                   politik parlemen saja.


                                                         4. Politik kepartaian yang disederhanakan
                                                         Menurut elite Orde Baru, masalah partai-partai politik Indonesia
                                                   muncul karena sebagian besar dari mereka berorientasi pada ideologi,
                   Jenderal Nasution
                 ia tempatkan dalam                bukan pada program, dan jumlahnya pun terlalu banyak. MPRS secara
                                                   formal adalah lembaga politik tertinggi, telah menetapkan pemilu akan
                    jabatan sipil yang             diadakan pada tahun 1968. Soeharto harus memperhatikan ketetapan
                  tinggi namun tidak               MPRS, bagaimana melakukan pemilu tanpa mengorbankan program

                 berpengaruh, yakni                ekonomi  pemerintah.  Dengan  kata  lain,  pemilu  harus  memberi
                         sebagai ketua             mandat pemerintahan kepada kelompok yang paling bertekad untuk
                                   MPRS.           melakukan pembangunan.
                                                         Menyikapi ketetapan tentang pemilu itu, kelompok Soeharto
                                                   tampil dengan strateginya sebagai berikut.
                                                         1.  Membentuk suatu pengelompokan politik baru DPR yang
                                                            terdiri dari para politisi non-partai yang terikat dengan
                                                            program pembangunan pemerintah
                                                                 Akhirnya, keharusan untuk segera memiliki kelompok
                                                            perwakilan dalam DPR dan suatu mesin pemilihan (keduanya
                                                            dibutuhkan dalam menjalankan strategi konstitusional),
                                                            membuat pemimpin  Orde Baru  menggunakan  Sekber





                                       dpr.go.id   12





         Bab I.indd   12                                                                                            11/21/19   17:50
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26