Page 26 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 26

P E N D A H U LU A N



                                                   masa Orde Lama. Pemerintahan Orde Baru dipertanggungjawabkan
                                                                                       25
                                                   oleh Presiden sebagai mandataris MPR. DPR selaku lembaga legislatif
                                                   memiliki fungsi (sesuai UUD 1945) untuk membentuk undang-undang
                                                   bersama- sama  Presiden, menetapkan Anggaran Pendapatan dan
                                                   Belanja Negara (APBN) yang diusulkan pemerintah, dan mengawasi
                                                   jalannya pemerintahan walaupun DPR tidak dapat menjatuhkan
                                                   Presiden (kecuali melanggar GBHN dan UUD 1945). Untuk kepentingan
                                                   pelaksanaan wewenang dan tugasnya, DPR dapat mengadakan
                                                   konsultasi dan koordinasi dengan Lembaga Tinggi Negara lainnya. Di
                                                   samping itu, ada satu lagi tambahan tugas yang diemban DPR, yakni
                                                   melaksanakan Ketetapan ketetapan MPR.
                                                                                         26
                                                         Kedua lembaga ini dituntut untuk dapat saling bekerja sama
                                                   dalam membentuk undang-undang atau menetapkan APBN. Hubungan
                   Kedua lembaga ini               kerja  sama  antara  legislatif  dan eksekutif  pada  masa  ini  terus
                dituntut untuk dapat               berlangsung baik dalam kerja sama menentukan Rancangan APBN

                  saling bekerja sama              dan APBN untuk melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun
                  dalam membentuk                  (Repelita), yang dimulai sejak 1969. Terbukti nyata dalam kerja sama
                      undang-undang                penyelesaian undang-undang dan RAPBN tiap tahunnya. Dalam hal
                     atau menetapkan               pengawasan, posisi DPR kuat karena dewan tidak dapat dijatuhkan
                                    APBN.          oleh Presiden dan dewan dapat menjatuhkan Presiden (hanya
                                                   apabila Presiden melanggar GBHN dan UUD 1945) karena anggota
                                                   DPR merangkap sebagai anggota MPR  yang  sewaktu-waktu  dapat
                                                   mengadakan sidang istimewa untuk meminta pertanggungjawaban
                                                   Presiden. 27
                                                         Kuatnya kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat menurut UUD
                                                   1945 dipertegas lagi oleh Ketetapan MPR. Hal ini, misalnya, terlihat
                                                   dalam Ketetapan MPR Nomor III/MPR/1978 lebih dipertegas lagi,
                                                   sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 7 ayat (l), (2), (3), dan (4):






                                                   25   Ali Moertopo, Strategi Pembangunan Nasional...Ibid., hlm. 158-159.
                                                   26   Tugas untuk melaksanakan Ketetapan ketetapan MPR tersebut oleh DPR periode 1982 1987,
                                                      misalnya, dapat disebutkan antara lain adalah sebagai berikut: (1) Pasal 5 Ketetapan MPR
                                                      Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila menetapkan
                                                      tentang pemberian tugas kepada Presiden sebagai Mandataris MPR atau Presiden bersama-
                                                      sama DPR untuk mengusahakan agar Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat
                                                      dilaksanakan sebaik baiknya dengan tetap berlandaskan pada peraturan perundang undangan
                                                      yang berlaku. Selain itu, DPR bertugas senantiasa mengawasi tindakan tindakan Pemerintah
                                                      dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983, tentang Garis Garis Besar
                                                      Haluan Negara; (2) Pasal 7 ayat (1) Ketetapan MPR Nomor III/MPR/1978 tentang Kedudukan
                                                      dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga Lembaga
                                                      Tinggi Negara menyebutkan bahwa DPR yang seluruh Anggotanya adalah Anggota Majelis
                                                      Permusyawaratan Rakyat berkewajiban senantiasa mengawasi tindakan tindakan Presiden dalam
                                                      rangka pelaksanaan Haluan Negara; dan (3) Pasal 8 ayat (4) Ketetapan MPR Nomor III/MPR/1978,
                                                      menyebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan
                                                      perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
                                                   27   Ibid., hlm. 159 dan hlm. 163.



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   17
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab I.indd   17                                                                                            11/21/19   17:50
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31