Page 164 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 164

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   pemerintah langsung dicap dengan kata “ditunggangi”.
                                                                                                      175
                                                         Sejak tahun 1970 terjadi berbagai aksi dan protes yang dilakukan
                                                   oleh mahasiswa. Ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya
                                                   aksi tersebut yaitu jumlah mahasiswa yang terus bertambah namun
                                                   anggaran pendidikan kurang, jumlah mahasiswa baru tidak sepadan
                                                   dengan fasilitas yang tersedia, inflasi meningkat sehingga menambah
                                                   kehidupan semakin susah. Ditambah dengan merajalelanya korupsi
                                                   yang mengiringi pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan yang
                                                   tidak menyejahterakan rakyat karena hanya dinikmati oleh segelintir
                                                   kelompok tertentu.
                                                         Memasuki bulan Juli di tahun 1970, protes terhadap praktek
                                                   korupsi semakin gencar karena imbas dari korupsi adalah fasilitas
                                                   kampus yang semakin menyusut. Kondisi belajar yang kurang
                    Memasuki bulan                 nyaman dirasakan oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas

                  Juli di tahun 1970,              Indonesia, Universitas Padjajaran, dan mahasiswa di Yogyakarta.
                     protes terhadap               Mahasiswa membentuk Komite Anti Korupsi (KAK) yang dipimpin
                      praktek korupsi              oleh Arief Budiman, Syahrir, dan Marsilam Simanjuntak. Sementara
                     semakin gencar                mahasiswa Bandung yang tergabung dalam kelompok Studi Grup
                   karena imbas dari               Mahasiswa Indonesia membentuk “Bandung Bergerak” yang sejalan
                       korupsi adalah              dengan arah perjuangan KAK.
                     fasilitas kampus                    Aksi protes dari mahasiswa semakin panas dan berani, maka
                        yang semakin               muncullah ide untuk mengadakan malam tirakatan pada malam 15
                             menyusut              Agustus 1970 yang bertempat di Jalan Thamrin Jakarta. Namun rencana
                                                   tersebut ditentang oleh Panglima Komando Pemulihan Keamanan
                                                   dan Ketertiban (Pangkopkamtib) yaitu Jenderal Soemitro. Bahkan ia
                                                   mengancam jika mahasiswa tetap melaksanakan kegiatan tersebut
                                                   akan dikirim tentara untuk membubarkan. Dari sini sudah dimulai
                                                   ancaman oleh militer dalam menyelesaikan konflik.
                                                         Perbedaan pendapat antara pihak mahasiswa dan pihak
                                                   tentara tersebut dicairkan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin dengan
                                                   mengajukan pemecahan agar kegiatan tirakatan tetap dilaksanakan
                                                   namun di rumah masing-masing. Gubernur Jakarta Ali Sadikin
                                                   berjanji akan memadamkan lampu di wilayah kekuasaannya selama 5
                                                   menit. Kesepakatan tersebut akhirnya diterima oleh mahasiswa dan
                                                   tentara. Ada satu tokoh yang tidak bersedia mematuhi kesepakatan
                                                   antara mahasiswa dan tentara yang diusulkan oleh Ali Sadikin, yaitu
                                                   penyair muda WS. Rendra. Dia tetap datang ke Jalan Thamrin untuk


                                                   175   Bonar Tigor Naipospos.”Mahasiswa Indonesia dalam Panggung Politik ke arah Gerakan Rakyat”?
                                                      dalam Prisma, 7 Juli 1996




                                       dpr.go.id   158





         Bab III.indd   158                                                                                         11/21/19   18:10
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169