Page 166 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 166
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
3.7.1. Protes TMII dan Respon Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
Pada akhir tahun 1971 dan awal tahun 1972 telah terjadi perbedaan
pendapat antara “Yayasan Harapan Kita” sebagai pencetus ide Proyek
Miniatur Indonesia “Indonesia lndah” dengan sebagian kalangan
Mahasiswa dan Generasi Muda yang menyatakan penolakannya
terhadap ide tersebut. Dikatakan sebagian, karena ada sebagian
lainnya dari kalangan Mahasiswa dan Generasi Muda yang menyatakan
dukungannya terhadap idea tersebut. Bukan hanya sebagian generasi
muda saja yang memberikan dukungan, tokoh masyarakat pun ada pula
yang memberikan dukungannya. Moh. Said, seorang tokoh pendidikan
dari Majelis Luhur Taman Siswa, menuturkan pandangannya mengenai
Proyek Miniatur Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”tersebut.
Indonesia “Indonesia Menurut Said, Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”
Indah” adalah ide adalah ide yang baik dan dapat dilihat sebagai penyeimbang dari proyek
yang baik dan dapat yang serba materiil. 176 Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”
dilihat sebagai memiliki tujuan edukatif serta dapat menunjukkan rasa Bhinneka
penyeimbang dari Tunggal Eka yang diterapkan masyarakat Indonesia. Selaku tokoh
proyek yang serba Perguruan Taman Siswa, Moh. Said juga meyakini bahwa Proyek
materiil. Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” tidak akan mengganggu Repelita
mengingat pembiayaan proyek tersebut bersifat nonbudgetair. 177
Adapun DPR pada waktu itu menampung segala bahan yang
masuk dari semua pihak dan berdasar semua bahan-bahan itu setelah
diolah oleh sebuah Panitia Khusus dikeluarkanlah sebuah Memorandum
DPR-RI mengenai Masalah Miniatur Indonesia “Indonesia lndah” dan
Hari Depan Generasi Muda. 178
Protes mahasiswa kembali muncul ketika Ibu Tien Suharto
mengusulkan pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
pada tahun 1973. Pembangunan TMII menurut kelompok mahasiswa
dianggap tidak sesuai dengan situasi negara yang sedang kesulitan
keuangan. Reaksi bermunculan dengan keluarnya berbagai gerakan
yang mengatasnamakan penghematan uang Negara.
176 “Moh. Said setudju “Indonesia Indah” sama dengan “Indonesia Fair”.” Suara Karya, 30 Desember
1971.
177 “Pendapat2 soal projek Mini.” Merdeka, 30 Desember 1971.
178 Mengenai isi lengkap memorandum tersebut, lihat lampiran.
dpr.go.id 160
Bab III.indd 160 11/21/19 18:10