Page 170 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 170

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         3.7.2. Polemik Undang-undang Perkawinan.
                                                         3.7.2.1 Pandangan Fraksi-fraksi di DPR:
                                                         Dengan Amanat Presiden tanggal 31 Juli 1973 No. 02/TU/V 11/73
                                                   Pemerintah telah menyampaikan RUU tentang Perkawinan kepada
                                                   DPR-RI. Dalam Amanat Presiden tersebut, antara lain diharapkan
                                                   agar pembahasannya mendapat prioritas utama bahkan diharapkan
                                                   dapat diselesaikan dalam masa sidang yang bersangkutan. Pada rapat
                                                   Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang diadakan
                                                   pada tanggal 18 Agustus 1973, diputuskan untuk membahas RUU
                                                   tentang Perkawinan tersebut dan dilakukan dalam rapat gabungan
                                                   antara Komisi III dan Komisi IX. Dalam penjelasannya kepada DPR·RI
                                ...bahwa           Pemerintah  menegaskan  bahwa  pada  waktu  penyusunan  RUU
                         pemeliharaan              ini Pemerintah telah mengikutsertakan secara aktif unsur-unsur

                           budi pekerti            keagamaan dan kerohanian dalam merumuskan sah atau tidaknya
                  kemanusiaan yang                 suatu perkawinan.
                luhur, dalam Negara                        Dalam penjelasan selanjutnya tentang asas dasar dari RUU
                    yang berdasarkan               Perkawinan dimaksud, Menteri mengemukakan bahwa, pemeliharaan
                                                   budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita rakyat yang
                     Pancasila, sudah              luhur merupakan sumber utama begi Pemerintah dalam mencarl
               tentu norma- norma                  semangat, memberi jiwa dan membentuk isi RUU Perkawinan tersebut.
                  serta ajaran-ajaran              Karena itu norma Agama merupakan faktor penting yang harus

                  agama merupakan                  diperhatikan. Menteri mengemukakan juga bahwa hampir setiap
                    faktor yang harus              masalah yang menyangkut usaha untuk memperbaiki kehidupan dalam
                          diperhatikan.            pembangunan ada kaltannya dengan masalah-masalah lain.
                                                           Lebih lanjut dijelaskan, bahwa pemeliharaan budi pekerti
                                                   kemanusiaan yang luhur, dalam Negara yang berdasarkan Pancasila,
                                                   sudah tentu norma- norma serta ajaran-ajaran agama merupakan
                                                   faktor yang harus diperhatikan. Ditegaskannya, bila kita berbicara
                                                   tentang cita-cita moral rakyat yang luhur, sudah tentu nilai nilai
                                                   kepribadian kita yang tinggi sebagai warisan kebudayaan tidak boleh
                                                   diabaikan. Harus disadari kebhineka tunggal ikaan bangsa kita yang
                                                   berjumlah lebih dari 125 iuta penduduk, terdiri dari berbagai suku dan
                                                   memiliki pula macam ragam adat istiadat, memeluk agama berbeda-
                                                   beda, berhasrat bulat untuk tetap bersatu sebagai bangsa yang
                                                   merdeka untuk bersama-sama menikmati kehidupan yang bertambah
                                                   baik.
                                                           Dalam penjelasan atas RUU Perkawinan disebutkan, bagi
                                                   negara dan bangsa Indonesia adalah mutlak adanya Undang-undang
                                                   Perkawinan Nasional yang sekaligus menampung prinsip-prinsip dan





                                       dpr.go.id   164





         Bab III.indd   164                                                                                         11/21/19   18:10
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175