Page 259 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 259

PER AN DPR D AN MUNCULNYA  KRITIK
                                                                                TERHAD AP  ORDE B ARU 19 77 - 1982



                                                   akan mencari jalan keluar sendiri-sendiri dalam bentuk-bentuk yang
                                                   tidak kita inginkan. Jika hal yang demikian tersebut terjadi, sudah
                                                   tentu dapat mengganggu stabilitas nasional yang sekaligus berarti
                                                   menghambat pelaksanaan pembangunan.
                                                           Bagi anggota DPR, meningkatnya pengaduan masyarakat
                                                   kepada DPR akibat dari kebijaksanaan pintu terbuka DPR, akan
                                                   merupakan input (masukan) baik bagi DPR sendiri maupun bagi
                                                   Pemerintah Pusat dan Daerah. Khususnya bagi Pemerintah Pusat dan
                                                   Daerah masuknya pengaduan masyarakat ke DPR akan berpengaruh
                                                   sangat positif dalam rangka peninjauan kembali kebijaksanaan
                                                   Pemerintah yang ada dan menyesuaikannya dengan perkembangan
                                                   keadaan dalam masyarakat. Kebijaksanaan Pintu Terbuka DPR juga

                               Sebagian            dapat memberikan harapan-harapan baru bagi masyarakat, setidak-
                     masyarakat tidak              tidaknya pengaduan yang telah disampaikannya kepada DPR akan
                   atau belum dapat                memperoleh perhatian dari DPR.
                                                           Meskipun demikian, terdapat pula segi-segi yang negatif
                        membedakan                 dari Kebijaksanaan Pintu Terbuka DPR. Sebagian masyarakat tidak
                                   antara          atau belum dapat membedakan antara permasalahan/persoalan apa
                       permasalahan/               yang menjadi wewenang DPR untuk memperoleh perhatian DPR, dan

                 persoalan apa yang                permasalahan apa yang seharusnya disampaikan kepada DPR-Daerah.
                menjadi wewenang                   Masyarakat mungkin belum mencoba menyelesaikan permasalahan
                                     DPR.          yang akan diadukan lewat instansi lain yang lebih berwenang terlebih
                                                   dahulu, misalnya DPR-D atau instansi tingkat daerah, tapi langsung
                                                   mengadukan permasalahannya kepada DPR Pusat, Hal tersebut
                                                   dirasakan janggal dan sering menimbulkan perasaan tidak enak
                                                   di kalangan Pemerintah Daerah atau DPR-D. Kebijaksanaan Pintu
                                                   terbuka pun kadang-kadang menimbulkan “selisih pendapat” antara
                                                   DPR dan Pemerintah, terhadap suatu permasalahan. Kebijaksanaan
                                                   Pintu Terbuka ini kadang-kadang disalahgunakan oleh kelompok-
                                                   kelompok masyarakat/oknum-oknum tertentu yang ingin mengambil
                                                   keuntungan atas kebijaksanaan ini.





















                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   255
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab IV.indd   255                                                                                          11/21/19   18:13
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264