Page 392 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 392

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         Kesepakatan yang berbentuk TAP tersebut didasarkan pada
                                                   pendirian bahwa MPR sebagai pelaksana Kedaulatan Rakyat, selayaknya
                                                   bertanya kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan tersebut. Mengenai
                                                   RUU tentang Organisasi Kemasyarakatan. Salah satu syarat penting
                                                   daripada suatu Undang-Undang adalah bahwa dari Undangundang
                                                   itu dapat diketahui dengan tegas siapa, pihak mana at.au kelompok
                                                   masyarakat  mana  yang  dituju,  oleh  dan  karenanya  terikat  pada
                                                   ketentuanketentuan Undangundang tersebut. Hal ini adalah demi
                                                   kepastian hukum.
                          ...apabila MPR                 Untuk itu Pemerintah harus menegaskan:
                  berkehendak untuk                      a.  Organisasi apa saja yang ada di negara kit.a yang dibentuk
                        merubah UUD                         oleh Pemerintah.
                  1945, maka terlebih                    b.  Organisasi apa saja yang dewasa ini ada di negara kita yang
                          dahulu harus                      dibentuk oleh bukan Warga Negara Indonesia.
                  meminta pendapat                       c.  Organisasi  apa  saja  yang  diatur  dengan  peraturan
                                  rakyat...                 perundangundangan sendiri.


                                                         Pasal 12 tent.ang Pembinaan ada1ah dalam rangka mendorong
                                                   pertumbuhan yang sehat. Tentunya hal ini dimaksudkan bukan untuk
                                                   mematikan  dinamika  dan  kreatifit.as  organisasi  kemasyarakatan
                                                   tersebut. Begitu juga mengenai ketentuan yang term.a.ksud dalam
                                                   pasal 15, perlu adanya tindakan bertahap. Pada penutup pemandangari
                                                   Umum dari Fraksi Karya, sependapat dengan usul Pemerint.ah untuk
                                                   membahas  dan  menyelesaikan  satu  persatu  sesuai  dengan  surat
                                                   pengantar Presiden R.I. t.anggal 30 Mei 1984.
                                                         Fraksi  Penatuan  Pembuganan  yug  dijuru.bicarai  oleh  M.
                                                   Dja’far Sidiq dalam Pemandangan Umumnya pertamatama memberi
                                                   tanggapan atas RUU tentang Pemilihan Umum.
                                                         Dalam Tap II dan III/MPR/1983 mengenai Pernilihan Umum
                                                   disebutkan bahwa Pemilu diselenggarakan oleh Presiden/Mandataris
                                                   MPR dengan memberikan penman secara lebih efektif kepada ketiga
                                                   kekuatan social politik dalam pelaksanaan dan penga.wasan dari
                                                   tingkat  pusat  sampai  daerah.  Pemberian  peranan  kepada  ketiga
                                                   peserta Pemilu tersebut sangat besar arti dan manfaatnya dalam
                                                   pertumbuhan  demokrasi  Pancasila,  Pemberian  peranan  ini  perlu
                                                   ditingkatkan Iagi sedemikian rupa sesuai dengan kehendak Tap MPR
                                                   tersehut, sehlngga ketiga kekuatan sosial politik peserta Pemilu akan
                                                   berperan lebih aktif dalam kegiatan pelaksanaan Pemilu dan kegiatan
                                                   pengawasannya.





                                       dpr.go.id   390





         Bab V.indd   390                                                                                           11/21/19   18:19
   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397