Page 41 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 41

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                         Mulailah dibentuk berbagai kesatuan aksi dari berbagai unsur
                                                   masyarakat seperti: Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Kesatuan
                                                   Aksi Mahasiswa Islam Indonesia, Kesatuan Aksi Guru Indonesia,
                                                   Kesatuan Aksi Buruh Indonesia, dan kesatuan aksi yang lainnya. Mereka
                                                   menyuarakan hal yang sama yaitu pembubaran PKI dan menuntut
                                                   adanya perbaikan ekonomi. Pada akhirnya tuntutan dari berbagai
                                                   kesatuan aksi ini kemudian terangkum dalam TRITURA yang muncul
                                                   pada bulan Januari 1966 (Tiga Tuntutan Rakyat), yang berisi beberapa
                                                   pokok tuntutan,  yaitu:
                                                                  39
                                                               Bubarkan PKI,
                                                               Bersihkan Kabinet dari unsur PKI, dan
                                                               Turunkan Harga.


                                                         Tuntutan dari rakyat semakin meluas dan membuat keadaan
                                                   ketika itu, terutama Jakarta menjadi tidak kondusif. Oleh sebab
                                                   itu, Presiden Soekarno kemudian memberikan perintah kepada
                                                   Soeharto untuk mengamankan situasi. Surat perintah ini dikeluarkan
                 Tuntutan dari rakyat              pada tanggal 11 Maret 1966 atau yang terkenal dengan sebuat Surat
                semakin meluas dan                 Perintah Sebelas Maret. Surat yang dikabarkan mengandung banyak
                   membuat keadaan                 sekali kontroversi ini dijadikan oleh Soeharto untuk tidak hanya
                  ketika itu, terutama             mengamankan situasi keamanan namun juga politis. Tuntutan dalam
                       Jakarta menjadi             Tritura pada poin pertama dan kedua juga dilakukan oleh Soeharto.
                         tidak kondusif.           Pembersihan dari unsur PKI ini tidak hanya terjadi pada kabinet, namun
                                                   juga meluas ke parlemen dan nanti hingga struktur pemerintahan
                                                   terkecil sekalipun.
                                                                    40
                                                         Parlemen atau yang populer di Indonesia disebut sebagai Dewan
                                                   Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah lembaga tinggi negara setingkat
                                                   dengan presiden, namun perannya lebih kepada bagian legislative.
                                                   Namun ketika masa pemerintahan  Presiden Soekarno  perannya
                                                   direduksi dan semata-mata hanya menjadi pelengkap pemerintahan
                                                   ketika itu. Sebagai pemimpin negara, Presiden Soekarno juga pernah
                                                   beberapakali melakukan berbagai tindakan yang menyangkut urusan
                                                   DPR, misalnya membubarkan DPR tahun 1959. Pasca peristiwa G30S,
                                                   terjadi perombakan yang cukup masif dalam tubuh lembaga ini.
                                                   Hal yang paling utama adalah memisahkan lembaga ini dari unsur



                                                   39   Adrian Vicker. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Penerbit Insan Madani.
                                                   40  Hampir semua jabatan-jabatan sturktural dalam pemerintahan harus melalui berbagai tes dan
                                                      kualifikasi termasuk tidak berideologi kiri dan tidak terlibat dalam peristiwa 1965, bahkan tidak
                                                      memiliki hubungan keluarga dengan orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI. Ibid. Hal:
                                                      260-268.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   33
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   33                                                                                           11/21/19   20:56
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46