Page 42 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 42

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   komunis. Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Indonesia ketika
                                                   itu, juga menuntut pembersihan unsur komunis di organ-organ
                                                   pemerintah. Namun yang jadi pertanyaan adalah siapa yang memiliki
                                                   wewenang untuk merombak susunan dari anggota DPR ?, pada masa
                                                   sebelumnya, Soekarno juga pernah melakukan tindakan pembubaran
                                                   DPR tepatnya ketika Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dikeluarkan. Walaupun
                                                   beberapa kalangan menilai tindakan ini tepat dan merupakan bentuk
                                                   menyelematkan negara namun tetap saja apa yang dilakukan oleh
                                                   Soekarno adalah sebuah tindakan inkonstitusional, bagaimana bisa
                                                   hal ini terulang kembali ketika Soeharto mulai memegang kendali. 41
                                                         Namun kenyataannya memang terjadi perubahan besar-besaran
                                                   unsur DPR ketika itu. Pada masa itu pamor Soeharto naik bukan
                                                   hanya karena dia konsen dibidang pengamanan ketertiban nasional di
                                                   ranah publik, namun lebih jauh berwenang pula untuk “mengamankan
                                                   kondisi” pemerintahan dan politik dari unsur komunis. Pada masa ini
                                                   dibentuklah Komando Keamanan dan Ketertiban atau yang disingkat
                         Pada masa ini             dengan Kopkamtib yang dikomandoi oleh Soeharto sendiri. Badan
                            dibentuklah            militer ini bertugas mengamankan keadaan dan situasi negara ketika

                              Komando              itu yang semakin tidak menentu pasca peristiwa G30S. Badan ini
                       Keamanan dan                dibentuk hanya berselang tiga hari pasca G30S berdasarkan perintah
                       Ketertiban atau             lisan  dari Presiden Soekarno untuk kepada Mayjend Soeharto untuk
                                                        42
                        yang disingkat             segera mengamankan situasi kala itu. Namun legitimasi secara resmi
                  dengan Kopkamtib                 berupa surat perintah baru diterima Soeharto satu bulan kemudian
                    yang dikomandoi                sebagai Panglima Kopkamtib. 43
                         oleh Soeharto                   Tetapi bentuk yang masih kurang jelas dalam tubuh Kopkamtib
                                  sendiri.         ini membawa badan masih dalam bayang-bayang Kostrad. Pada
                                                   perkembangan selanjutnya, struktur dan wewenang Kopkamtib mulai
                                                   terlihat dengan keluarnya berbagai Surat Keputusan KOTI mengenai
                                                   tugas dan fungsi badan komando ini. Selain Mayjend Soeharto yang
                                                   berwenang dalam tubuh Kopkamtib yang disaat bersamaan pula
                                                   menjadi pimpinan Kostrad, Panglima Angkatan Darat juga berwenang
                                                   terhadap badan ini.  Sedangkan untuk masalah organisasi dalam badan
                                                                    44




                                                   41   Lihat Ricklefs, Op.Cit. Hal: 268-269.
                                                   42   Perintah lisan yang dimaksud adalah pidato Presiden Seokarno di radio pada tanggal 3 Oktober
                                                      1965. Lihat Ramadhan KH. 1989. Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya. Jakarta:
                                                      Citralamtorogung Persada. Hal: 191
                                                   43   Lihat Surat Keputusan KOTI No. 142/KOTI/1965 Tanggal 1 November 1965 tentang pembentukan
                                                      Kopkamtib.
                                                   44  Walaupun pada perkembangan selanjutnya posisi Panglima Angkatan Darat akan di pegang oleh
                                                      Soeharto, jadi bisa dikatakan komando dalam Angkatan Darat dikuasai oleh Soeharto. Lihat
                                                      Pusjarah TNI. 2000. Sejarah TNI Jilid III dan IV, 1960-1965 dan 1965-1983. Jakarta: Pusjarah TNI.
                                                      Hal: 9.



                                       dpr.go.id   34





         Bab II.indd   34                                                                                           11/21/19   20:56
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47