Page 44 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 44

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   Pemerintah kemudian merombak kembali susunan DPR-GR yang
                                                   sebenarnya telah ditetapkan oleh Pemerintah pada tahun 1959.
                                                   Pada tahun tersebut (pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959) pemerintah
                                                   menetapkan jumlah anggota DPR-GR yaitu 283 orang yang terdiri dari
                                                   berbagai unsur mulai dari partai politik (PNI, NU, PKI, PSII, PARTINDO,
                                                   MURBA, PARTAI KATOLIK, PERTI),  unsur angkatan bersenjata (yang
                                                                                   46
                                                   dibagi atas Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Polisi), unsur agama
                                                   (misalnya pemuka agama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha), unsur-
                                                   unsur lain dalam masyarakat (seperti wakil golongan petani, buruh,
                                                   seniman, wartawan, dan lain-lain), serta wakil dari Irian Barat.
                                                                                                             47
                                                         Pembersihan unsur-unsur PKI dalam tubuh DPR sebenarnya
                                                   telah dimulai cukup cepat dimana sebulan setelah peristiwa G30S telah
                                                   ada instruksi untuk membekukan sementara beberapa anggota DPR
                                                   dari unsur PKI. Hal ini sebenarnya masih merupakan urusan internal
                                                   dari DPR-GR itu sendiri sebelum masuknya intervensi dari kekuatan
                                                   diluar DPR yang mempengaruhi kebijakan ini. Pucuk pimpinan DPR-
                                                   GR mengeluarkan surat No. 10 dan 13/Pimp/I/65-66, tertanggal 22
                                                   Oktober dan 12 Nopember 1965 mengenai penonaktifan anggota DPR
                                                   yang berasal dari PKI. Keputusan yang diambil oleh pimpinan DPR-GR
                                                   ketika itu tidaklah sepihak, dimana pasca dikeluarkan surat tersebut
                                                   oleh pimpinan tersebut kemudian diadakan semacam rapat pleno yang
                                                   dihadiri oleh semua anggota DPR kecuali yang telah dinonaktifkan,
                                                   untuk membahas masalah ini. Hasil dan keputusan rapat ini sepakat
                    ...masing-masing               mendukung instruksi pimpinan perihal penonaktifan anggota-anggota
                    faksi-faksi dalam              DPR dari kubu PKI sebanyak 62 orang.
                                                                                       48
                        tubuh DPR-RI                     Disamping itu, masing-masing faksi-faksi dalam tubuh DPR-RI
                   pada saat itu juga              pada saat itu juga menyuarakan pendapatnya mengenai peristiwa G30S
                        menyuarakan                PKI, dimana secara keseluruhan menolak gerakan ini. Salah satunya
                         pendapatnya               adalah faksi dari partai-partai Islam yang dipimpin oleh Nahdlatul
                mengenai peristiwa                 Ulama. Pada tanggal 14 Oktober 1965, Golongan Islam dalam DPR-
                   G30S PKI, dimana                GR melakukan rapat yang menghasilkan beberapa keputusan terkait

                 secara keseluruhan                dengan peristiwa ini. Adapun hasil keputusan rapat tersebut, yaitu:
                   menolak gerakan                       •   Mengutuk peristiwa G30S dan Dewan Revolusi yang malah
                                       ini.                  kontra revolusi dan melakukan aksi kudeta serta tindakan
                                                             terror yang memakan korban para perwira TNI pahlawan
                                                             revolusi.


                                                   46   Unsur dari partai politik ini minum partai Masyumi yang dianggap terlibat dalam pemberontakan
                                                      PRRI/PERMESTA tahun 1958.
                                                   47   Lihat Tanpa Pengarang. Ensiklopedi Umum. 1973. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal: 267.
                                                   48  Lihat Sekretariat DPR-GR. 1984. Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia.
                                                      Jakarta: Sekretariat Jenderal DPR-RI. Hal: 315.



                                       dpr.go.id   36





         Bab II.indd   36                                                                                           11/21/19   20:56
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49