Page 490 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 490

DPR RI 1987 - 1992: ER A  PENGU ATAN  TATANAN
                                                                       EK ONOMI D AN SO SIAL  B ANGS A  INDONE SIA



                                                   yang resmi.  Para petani pada masa DPR periode 1987—1992 berangsur-
                                                             341
                                                   angsur mulai mengadukan permasalahannya ke DPR RI di Jakarta. Petani
                                                   penggarap Cijayanti misalnya, pada senin 12 Oktober 1992, mereka
                                                   mengadukan nasibnya ke DPR RI, yang diterima oleh Fraksi ABRI
                                                   (F-ABRI).  Para petani yang sebelumnya lebih banyak bersikap nrimo
                                                           342
                                                   dan pasrah bila diperlakukan tidak adil, mulai menempatkan DPR sebagai
                                                   tumpuan harapan mereka untuk mencari keadilan atas perlakuan
                                                   yang tidak adil. Mereka sekarang sadar untuk apa mereka memilih
                                                   wakil-wakilnya. Lebih dari itu, mereka tampaknya telah menyimpan
                                                   janji-janji kampanye yang disampaikan pada saat menjelang pemilu,
                                                   bahwa wakil-wakil rakyat yang dipilih punya tujuan dan peranan untuk
                                                   memperjuangkan nasib rakyat yang direbut hak-haknya.
                                                         Secara umum dalam kurun waktu 1989—1992 Dewan Perwakilan
                                                   Rakyat Republik Indonesia telah menerima pelbagai keluhan dan
                                                   aspirasi dari masyarakat.  Anggota Komisi I DPR RI, Mulya Lubis,
                    DPR RI masa bakti              berpendapat bahwa DPR RI tidak berpuas diri hanya karena DPR
                     1987-1992, dalam              tampak lebih vokal, dengan banyak menerima keluhan-keluhan rakyat.
                           menjalankan             Pada periode itu, DPR patut diakui sudah mulai mau menyuarakan

                         tugasnya telah            aspirasi rakyat secara lebih jauh dan lebih tajam. 343
                    banyak menerima                      DPR RI masa bakti 1987-1992, dalam menjalankan tugasnya telah
                             pengaduan             banyak menerima pengaduan dari masyarakat mengenai berbagai
                        dari masyarakat            permasalahan. Pelbagai keluhan masyarakat itu disalurkan secara
                   mengenai berbagai               langsung di Gedung DPR RI, Jakarta. Salah satu keluhan yang diterima
                         permasalahan.             DPR RI adalah ketika pada hari Kamis, 2 Maret 1989, sebelas warga
                                                   Desa Gedong Dalam, kecamatan Cilegon, Serang, Jawa Barat, datang
                                                   ke Fraksi Karya Pembangunan (F-KP) DPR RI. Mereka melaporkan
                                                   bahwa rumah mereka telah digusur akibat terkena lintasan kabel
                                                   PLN bertegangan tinggi, dengan ganti rugi yang tidak layak. Uang
                                                   ganti rugi itu pun masih harus dipotong sekitar 15% oleh kepala desa
                                                   dan oknum PLN. Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa mereka
                                                   sudah datang mengadu ke Kadit Sospol Kantor Kabupaten Serang,
                                                   dan DPRD Tingkat II Serang, tapi tidak memperoleh jawaban yang
                                                   memuaskan. Pada kesempatan itu, perwakilan F-KP, Bomer Pasaribu,
                                                   mengemukakan bahwa F-KP akan mempelajari masalah yang diadukan
                                                   dengan menanyakan kepada pihak-pihak yang berwenang, seperti
                                                   PLN dan pemerintah yang menangani soal penggusuran rumah itu. 344



                                                   341   “Petani dan DPR”, Kompas, 11 Mei 1990, hlm 4
                                                   342  “Petani Penggarap Cijayanti Diterima Fraksi ABRI DPR”, Kompas, 13 Oktober 1992
                                                   343  “Idealnya DPR Mampu Menjawab Pertanyaan Rakyat”, Kompas, 26 Maret 1992, hlm 1
                                                   344  Ibid



                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   489
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab VI CETAK.indd   489                                                                                 25/11/2019   01:40:10
   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495