Page 487 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 487

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   masyarakat kepada DPR sebetulnya bersifat double attack (serangan
                                                   ganda), yaitu ditujukan kepada eksekutif dan legislative sekaligus,
                                                   karena keberadaan DPR selama itu masih didominasi oleh eksekutif.
                                                   Lebih lanjut Soetandyo berpendapat bahwa aktivitas maupun produk
                                                   DPR sudah maksimal. Jika masih ada beberapa hak DPR yang tidak
                                                   sempat dilaksanakan, bukan berarti DPR tidak bisa melaksanakannya,
                                                   tetapi sistem politik yang ada belum memungkinkan untuk itu.
                                                                                                             331
                   Pengamat masalah                        Menurut Dr. M. Din Syamsudin, pengajar IAIN Jakarta, untuk
                     politik CSIS, Harry           menjaring kader-kader terbaik, dalam sistem rekrutmen keanggotaan,
                             Tjan Silalahi,        harus berorientasi kualitatif dan harus mampu menghilangkan unsur

                            berpendapat            yang sampai saat ini masih terlihat dalam partai politik. Sejalan dengan
                      bahwa Ketua dan              itu, menurut Soemantri, perlu adanya suatu sistem yang memungkinkan
                   Wakil Ketua DPR, di             rakyat mengenal dan mengetahui kualitas wakilnya yang duduk di DPR.
                    infrastruktur masih            Pertimbangan itu muncul berdasarkan fakta bahwa tidak sedikit nama
                      dianggap sebagai             anggota DPR yang tidak dikenal oleh masyarakat di daerah pemilihannya
                                                   sendiri. Masalah ini muncul, karena anggota DPR tidak dipilih secara
                       kepala djawatan.            langsung tapi ditentukan oleh pimpinan organ sospolnya. Sehingga bisa

                                                   terjadi ada anggota DPR yang berdomisili di Jakarta, tapi ia mewakili
                                                   daerah tertentu yang tempatnya jauh dari Jakarta.
                                                            Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam menyampaikan dan
                                                   mewujudkan aspirasi masyarakat, menurut Pengurus Besar Himpunan
                                                   Mahasiswa Islam (PB HMI), menilai peran DPR itu belum optimal. Hal
                                                   ini dikarenakan sistem politik yang ada memberi peluang terhadap
                                                   dominannya peran pemerintah, serta masih rendahnya kualitas lembaga
                                                   perwakilan rakyat tersebut. Salah satu akibat belum optimalnya peran
                                                   DPR itu adalah timbulnya Golput dalam Pemilihan Umum. Mereka yang
                                                   tidak menggunakan hak pilihnya, menurut Ketua Umum PB HMI, Drs.
                                                   Ferry Mursyidan Bardan,  karena memang melihat tidak ada satu pun
                                                   organisasi peserta pemilu itu yang dapat mewakili aspirasinya.   Untuk
                                                                                                          332
                                                   mengatasi permasalahan tersebut, PB HMI mengusulkan agar menata
                                                   kembali sistem politik yang ada yakni memisahkan struktur DPR dan
                                                   DPRD dari campur tangan pemerintah. Selain itu, harus dilakukan
                                                   upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas anggota dewan yaitu
                                                   melalui sistem rekrutmen. Pemilihan wakil rakyat harus didasarkan pada
                                                   kriteria yang rasional, obyektif dan selektif. 333
                                                         Pengamat masalah politik CSIS, Harry Tjan Silalahi, berpendapat


                                                   331   Ibid
                                                   332  “PB HMI: Belum Optimalnya DPR, Dorong Munculnya Golput”,. Kompas, tanggal 29 Desember
                                                      1990
                                                   333  Ibid




                                       dpr.go.id   486





         Bab VI CETAK.indd   486                                                                                 25/11/2019   01:40:10
   482   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492