Page 559 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 559

DPR MENGHAD API  TANTANGAN NA SIONAL  D AN
                                                                        GL OB AL  HINGGA  MA S A   AKHIR ORDE B AR U
                                                                                                      1992 – 1998


                                                   lagi karena muncul tudingan Soeharto saat itu menciptakan budaya
                                                   kepemimpinan dinasti. Tuduhan itu dibantah secara terbuka oleh
                                                   Ny. Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut dalam kampanyenya
                                                   di Sukoharjo (Jawa Tengah) saat itu.  Tidak heran, gejolak politik
                                                                                      481
                                                   Indonesia yang cukup panas tersebut menurut sejarawan asal Australia,
                                                   MC Ricklefs, membuat kampanye Pemilu 1997 merupakan kampanye
                                                   paling brutal dalam sejarah pemerintahan Soeharto.
                                                         Hal lain yang membuat penyelenggaraan Pemilu 1997 bergejolak
                                                   panas adalah terjadinya kurang lebih 28 kali kerusuhan politik selama
                                                   masa kampanye yang umumnya melibatkan bentrokan antara massa
                                                   pendukung Golkar dan PPP..   Dari sekian banyak kerusuhan itu, ada tiga
                                                   kerusuhan paling  besar karena memicu kerusakan bangunan umum,
                                                   bangunan komersial, dan kendaraan, menimbulkan korban luka, dan
                                                   sejumlah orang ditahan aparat keamanan. Ketiganya adalah kerusuhan
                                                   yang terjadi di Pekalongan  pada 24 dan 26 Maret  1997, Jakarta pada
                                                   18 Mei  1997, dan Banjarmasin pada 23 Mei 1997.
                                                                                               482

                                                   7.9.2. Hasil Pemilu 1997

                                                         Hasil Pemilu 1997 menunjukkan setelah mengalami kemerosotan
                   Hasil Pemilu 1997               pada Pemilu 1992, kali ini Golkar kembali berhasil merebut suara
                                                   pendukungnya, bahkan inilah perolehan suara tertinggi yang pernah
                        menunjukkan
                                                   diraihnya sejak Pemilu 1971. Sebab, berhasil meraih 74,51 persen suara
                 setelah mengalami                 atau naik 6,41 persen. Sementara perolehan kursinya meningkat menjadi

                 kemerosotan pada                  325 kursi, atau bertambah 43 kursi dari hasil pemilu sebelumnya. PPP
                    Pemilu 1992, kali              juga menikmati hal yang sama, yaitu meningkat 5,43%. Begitu pula,
                                                   untuk perolehan kursi. Pada pemilu 1997, PPP meraih 89 kursi atau
                  ini Golkar kembali
                                                   meningkat 27 kursi dibandingkan dengan Pemilu 1992, yang hanya
                   berhasil merebut                17% dengan 62 kursi. Dukungan terhadap partai berlambang bintang
              suara pendukungnya                   ini di Jawa sangat besar. Faktor yang dinilai signifikan mempengaruhi

                                                   peningkatan suara PPP adalah meluasnya konflik internal PDI yang
                                                   bermuara pada munculnya isu “Mega-Bintang”, sebagaimana tersebut
                                                   di atas.
                                                         Adapun PDI, yang mengalami konflik internal dan menjadi
                                                   pecah antara PDI Soerjadi dan PDI Megawati Soekarnoputri
                                                   setahun menjelang pemilu akibat intervensi pemerintah terhadap
                                                   kepemimpinan partai, perolehan suaranya merosot hingga 11,84%


                                                   481   “Ketika Soeharto di Cilacap Tahun 1997,” Kompas.com, 24 Mei 2011.
                                                   482  Lambang Trijono, “Paradoks Demokrasi di Indonesia: Kerusuhan pada Masa Kampanye Pemilu
                                                      1997,”  JSP, Vol. I, No. 2, November 1997, hlm. 34-35.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   559
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   559                                                                           11/22/19   6:06 AM
   554   555   556   557   558   559   560   561   562   563   564