Page 565 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 565

DPR MENGHAD API  TANTANGAN NA SIONAL  D AN
                                                                        GL OB AL  HINGGA  MA S A   AKHIR ORDE B AR U
                                                                                                      1992 – 1998


                                                   Fraksi ABRI. Namun, Golkar dengan suara mayoritasnya di MPR justru
                                                   mencalonkan kembali Soeharto sebagai presiden. Soeharto yang
                                                   tampaknya percaya diri bisa mengatasi krisis ekonomi menerima
                                                   pencalonan itu untuk masa jabatan yang ketujuh kalinya.


                                                   7. 13. Lahirnya Gerakan Reformasi

                                                         Sikap Soeharto itu memicu reaksi keras di masyarakat, terutama
                                                   di kalangan mahasiswa, sehingga menjadi titik awal lahirnya gerakan
                                                   reformasi untuk menggusur kekuasaan Soeharto. Situasi politik saat
                                                   itu memang penuh dinamika, terutama setelah terjadinya Peristiwa
                                                   27 Juli 1996 di kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Tidak
                                                   hanya itu, pasca-Peristiwa 27 Juli 1996, timbul serangkaian peristiwa
                                                   hilangnya aktivis demokrasi dan mahasiswa yang dianggap melawan
                                                   pemerintahan Soeharto. Sejak saat itu, perlawanan terhadap Soeharto
                                                   semakin terlihat.
                                                         Kendati  memunculkan  kontroversi, pada  akhirnya  MPR
                                                   memutuskan mengangkat kembali Soeharto sebagai Presiden RI
                                                   untuk masa jabatan 1998-2003. Ia didampingi BJ Habibie sebagai Wakil
                                                   Presiden. Kepercayaan diri Soeharto yang sangat tinggi ditunjukkan
                                                   beberapa saat setelah pelantikannya, di mana ia mengangkat
                                                   putrinya, Siti Hardiyanti Rukmana, menjadi Menteri Sosial dan teman
                                                   dekatnya, Bob Hasan, menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet
                                                   Pembangunan VII. Sebaliknya, aksi mahasiswa yang semula dilakukan
                                                   di dalam kampus, kemudian dilakukan di luar kampus pada Maret 1998.
                                                   Mahasiswa semakin berani berdemonstrasi setelah Soeharto terpilih
                                 Kendati
                                                   sebagai presiden untuk periode ketujuh dalam Sidang Umum MPR pada
                       memunculkan                 10 Maret 1998. Jika awalnya mahasiswa menuntut perbaikan ekonomi,
                    kontroversi, pada              setelah Soeharto terpilih tuntutan pun berubah menjadi pergantian

                         akhirnya MPR              kepemimpinan nasional. Mereka pun mulai berdemonstrasi di luar
                                                   kampus.
                         memutuskan
                                                         Pada kenyatan lain, terpilihnya Soeharto dan terbentuknya
               mengangkat kembali                  Kabinet Pembangunan VII pada 14 Maret 1998  tidak membawa
                    Soeharto sebagai               perbaikan kondisi secara signifikan. Terbukti, pemerintah kembali

                    Presiden RI untuk              meminta bantuan IMF lewat LoI ketiga pada 8 April 1998, yang
                                                   mencakup program stabilisasi rupiah, pembekuan 7 bank dan
                         masa jabatan
                                                   penempatannya pada BPPN serta penyelesaian utang swasta dengan
                            1998-2003              pemerintah  sebagai mediator. Anjloknya rupiah secara dramatis

                                                   menyebabkan pasar uang dan pasar modal juga rontok, bank-bank
                                                   nasional mendadak terlilit kesulitan besar. Peringkat internasional




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   565
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   565                                                                           11/22/19   6:06 AM
   560   561   562   563   564   565   566   567   568   569   570