Page 569 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 569

DPR MENGHAD API  TANTANGAN NA SIONAL  D AN
                                                                        GL OB AL  HINGGA  MA S A   AKHIR ORDE B AR U
                                                                                                      1992 – 1998





                                                   Harmoko. “Pimpinan Dewan menyerukan kepada seluruh masyarakat
                                                   agar tetap tenang, menahan diri, menjaga persatuan dan kesatuan,
                                                   serta mewujudkan keamanan ketertiban supaya segala sesuatunya
                                                   dapat berjalan secara konstitusional,” lanjutnya.
                                                         Namun, pernyataan pimpinan DPR itu disanggah Panglima
                                                   ABRI Jenderal TNI Wiranto. Pernyataan pimpinan DPR dinilai Wiranto
                                                   sebagai pendapat pribadi. “Sesuai dengan konstitusi, pendapat seperti
                                                   itu tidak memiliki ketetapan hukum. Pendapat DPR harus diambil oleh
                                                   semua anggota Dewan melalui Sidang Paripurna DPR,” kata Wiranto.
                                                   Wiranto bahkan menilai bahwa Presiden Soeharto memiliki tanggung
                                                   jawab untuk melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi krisis. “ABRI
                                                   masih berpendapat bahwa tugas dan kewajiban mendesak pemerintah
                                                   yang menjadi tanggung jawab Presiden adalah melaksanakan reshuffle
                                                   kabinet, melaksanakan reformasi secara menyeluruh, dan mengatasi
                                                   krisis. Ini penting dilakukan agar bangsa Indonesia segera dapat keluar
                                                   dari masa krisis ini,” ujar Wiranto.
































                                                         Pernyataan pimpinan DPR itu juga dianggap tidak mewakili
                                                   suara fraksi-fraksi yang ada di DPR/MPR. Setidaknya, sanggahan
                                                   dinyatakan dua fraksi yang menjadi mesin politik Orde Baru, Fraksi
                                                   Karya Pembangunan atau F-KP (Golkar). Saat itu, pimpinan F-KP
                                                   menyerahkan pernyataan kepada Sekjen DPP Golongan Karya Arry
                                                   Mardjono. Arry lalu menyatakan, pernyataan itu bukan pendapat




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   569
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   569                                                                           11/22/19   6:07 AM
   564   565   566   567   568   569   570   571   572   573   574