Page 156 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 156

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  Dalam Penetapan Presiden Nomor 7 Tahun 1959
                  Pasal 1 disebutkan bahwa Partai adalah organi-
                  sasi golongan rakyat berdasarkan persamaan ke-
                  hendak di dalam Negara untuk memperjuangkan            Soekarno
                  bersama-sama  tercapainya  tujuan  rakyat  yang
                  tersusun dalam bentuk Negara. Asas dan tujuan          mengeluarkan
                  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  menurut         Penetapan Presiden
                  Undang-Undang Dasar 1945 harus diterima dan
                  dipertahankan oleh partai.                             Nomor 3 Tahun 1960
                                                                         yang menyiratkan
                  Salah satu syarat berdirinya dan diakuinya par-
                  tai, sebagaimana disebutkan pada Pasal 5, yaitu        bahwa DPR hasil
                  harus  mempunyai  cabang-cabang  yang  terse-          Pemilihan Umum 1955
                  bar paling sedikit di seperempat jumlah Daerah         dibubarkan pada 5
                  Tingkat I dan jumlah cabang-cabang itu terse-
                  bar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Maka,       Maret 1960.
                  berdasarkan pengertian dan syarat-syarat terse-
                  but, akan ada partai-partai politik yang telah ada
                  sejak  Pemilihan  Umum  1955  yang  akan  teran-
                  cam penyederhanaan.


                  Partai politik merupakan pilar kekuatan dalam tubuh parlemen dan me-
                  miliki  arti  penting  dalam  sistem  pemerintahan,  khususnya  dalam  kerja
                  parlemen sebagai pengawas pemerintah. Keluarnya Penetapan Presiden
                  Nomor 7 Tahun 1959 tentang Syarat-syarat dan Penyederhanaan Partai Po-
                  litik semakin menggiring parlemen dan pemerintah menuju pertentangan.


                  Dapat  dikatakan  parlemen  merasa  terancam  karena  pilar  kekuatannya
                  “diusik” presiden.


                  Penpres  tersebut  memperuncing  konflik  pemerintah  dengan  DPR,
                  yang  hubungannya  sedang  menghangat  akibat  perdebatan  tentang
                  Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Konflik
                  terbuka antara parlemen dan pemerintah memuncak ketika DPR me-
                  nolak Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 1960
                  yang diajukan pemerintah.


                  Karena pertentangan soal RAPBN sudah meruncing dalam hubungan par-
                  lemen dan pemerintah, Soekarno mengeluarkan Penetapan Presiden No-
                  mor 3 Tahun 1960 (Lembar Negara Tahun 1960 Nomor 24) pada 5 Maret
                  1960, yang menyiratkan bahwa DPR hasil Pemilihan Umum 1955 dibubar-
                  kan dan akan digantikan oleh susunan lembaga legislatif yang baru.






                    dpr.go.id                                                                              149
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161