Page 152 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 152

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                    KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI
                    ANGKATAN PERANG


                    Menetapkan pembubaran Konstituante;


                    Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi se-
                    genap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
                    terhitung mulai hari tanggal penetapan Dekrit ini, dan tidak ber-
                    lakunya lagi Undang-Undang Dasar Sementara.

                    Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara,
                    yang terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat di-
                    tambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golong-
                    an, serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara,
                    akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

                    Ditetapkan di Jakarta,
                    Pada tanggal 5 Juli 1959
                    Atas nama Rakyat Indonesia:
                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/
                    PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG,


                    Tertanda,


                    SOEKARNO





                  Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 utamanya menegaskan Undang-Undang
                  Dasar  1945  berlaku  kembali  menggantikan  Undang-Undang  Dasar
                  Sementara. Dengan demikian, banyak perubahan yang terjadi dalam
                  lembaga negara Indonesia. Sistem pemerintahan parlementer digan-
                  tikan oleh sistem presidensial. Maka, sehari setelah dekrit, tepatnya 6
                  Juli 1959, Perdana Menteri Djuanda segera menyerahkan mandatnya di
                  depan parlemen.


                  Mengiringi  dikeluarkannya  Dekrit  Presiden  5  Juli  1959,  Letjen  A.H.
                  Nasution sebagai KSAD pun mengeluarkan perintah harian. Perintah
                  tersebut  ditujukan  kepada  semua  prajurit,  tamtama,  bintara,  dan
                  perwira serta semua pegawai TNI. Isinya adalah anjuran untuk ikut serta
                  memikul keselamatan bangsa dan negara di saat-saat penting dalam





                    dpr.go.id                                                                              145
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157