Page 147 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 147

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                                           karena UUDS 1950 jelas tidak akan bisa men-
                                                           jadi dasar yang kuat bagi sistem yang baru itu.
           Bagi Nasution,                                  Menyadari dibutuhkan langkah yang besar un-
           Undang-Undang Dasar                             tuk menerapkan gagasan Demokrasi Terpimpin,

           1945 menempatkan                                Soekarno  menarik  kembali  gagasan  tersebut.
                                                           Menurut  dia,  banyak  kalangan  masih  terkejut
           Presiden dalam posisi                           dan  belum  siap  dengan  gagasan  Demokrasi

           yang kuat tetapi                                Terpimpin. Barulah pada 1959 Soekarno menyu-
                                                           arakan kembali gagasan Demokrasi Terpimpin
           harus bertanggung                               disertai dengan gagasan untuk kembali ke Un-

           jawab kepada Majelis                            dang-Undang  Dasar  1945,  kembali  ke  bentuk

           Permusyawaratan                                 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gagasan
                                                           tersebut kembali diangkat Soekarno ke permu-
           Rakyat (MPR) dan                                kaan karena Konstituante dinilai jalan di tempat
           harus mendapatkan                               dalam memutuskan ihwal konstitusi negara.

           persetujuan Dewan                               Di samping itu, ada pula tekanan dari Angkatan

           Perwakilan Rakyat                               Darat terhadap pemerintah, Presiden, dan partai-
                                                           partai politik untuk memutuskan dan mendukung
           (DPR) dalam membuat                             gagasan  kembali  ke  Undang-Undang  Dasar

           perundang-undangan.                             1945. Gagasan kembali ke Undang-Undang Dasar
                                                           1945 diprakarsai oleh A.H. Nasution. Nasution,
                                                           yang kala itu sedang menjabat Kepala Staf TNI
                                                           Angkatan Darat, bermaksud membuka jalan ke-
                                                           pada stabilitas ideologi, politik dan memberikan
                                                           landasan politik keamanan.


                                      Bagi  Nasution,  Undang-Undang  Dasar  1945  menempatkan  Presiden
                                      dalam posisi yang kuat tetapi harus bertanggung jawab kepada Majelis
                                      Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan harus mendapatkan persetujuan
                                      Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam membuat perundang-undang-
                                      an. Di samping itu, UUD 1945 tidak melarang kehadiran partai dan me-
                                      mungkinkan keberadaan golongan karya sebagai wadah untuk peranan
                                      angkatan bersenjata di kancah perpolitikan.


                                      Perdebatan dan ketakutan akan diambil alihnya kekuasaan oleh ang-
                                      katan  bersenjata  mulai  muncul.  Maka,  Nasution  pada  12  November
                                      1958 dalam pidatonya di Akademi Militer, Magelang, mengemukakan
                                      usulan doktrin jalan tengah. Doktrin tersebut menegaskan posisi ang-
                                      katan bersenjata yang tidak bisa disingkirkan dalam urusan politik na-
                                      mun tidak mungkin pula mengambil alih pemerintahan.




           140
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152